
Sri Mulyani: 2019 Tahun yang Berat Bagi Pelaku Ekonomi
Syahrizal Sidik, CNBC Indonesia
30 December 2019 16:29

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyampaikan tahun 2019 menjadi tahun yang cukup berat bagi pelaku ekonomi.
Wajar saja, banyak peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun ini di tengah kemelut perang dagang antara AS dan China dan ancaman resesi ekonomi menjadi sumber ketidakpastian global.
Hal ini disampaikan Bendahara Negara saat acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2019 di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019).
"Kita semua tahu, tahun ini tahun yang cukup berat bagi pelaku ekonomi, sehingga kita pahami, dalam mengelola kinerja perekonomian butuh ekstra effort dari kita semua," kata Sri Mulyani.
Untuk menghadapi dampak dari ketidakpastian itu, Sri menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk menjaga ekonomi domestik tetap tumbuh.
"Dalam lingkungan ekonomi global yang tidak pasti, kita perlu saling sinergi menjaga perekonomian kita," kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Dengan demikian, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dan terjaga konstruktif. Namun, ia juga mengingatkan agar stakeholder juga mampu merespons segala perubahan yang terjadi dengan cepat.
"Kita harus agile atau lincah dalam merespons perubahan yang terjadi dan juga jaga daya tahan perekonomian kita," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga menekankan pentingnya peran pasar modal ke depan untuk mendukung program prioritas pembangunan pemerintah dan menjadi tempat berinvestasi bagi masyarakat.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Wajar saja, banyak peristiwa penting yang terjadi sepanjang tahun ini di tengah kemelut perang dagang antara AS dan China dan ancaman resesi ekonomi menjadi sumber ketidakpastian global.
Hal ini disampaikan Bendahara Negara saat acara penutupan perdagangan Bursa Efek Indonesia 2019 di Main Hall BEI, Jakarta, Senin (30/12/2019).
Untuk menghadapi dampak dari ketidakpastian itu, Sri menekankan pentingnya sinergi antar pemangku kepentingan untuk menjaga ekonomi domestik tetap tumbuh.
"Dalam lingkungan ekonomi global yang tidak pasti, kita perlu saling sinergi menjaga perekonomian kita," kata Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.
Dengan demikian, ekonomi Indonesia akan terus tumbuh dan terjaga konstruktif. Namun, ia juga mengingatkan agar stakeholder juga mampu merespons segala perubahan yang terjadi dengan cepat.
"Kita harus agile atau lincah dalam merespons perubahan yang terjadi dan juga jaga daya tahan perekonomian kita," tukasnya.
Dalam kesempatan tersebut, Sri juga menekankan pentingnya peran pasar modal ke depan untuk mendukung program prioritas pembangunan pemerintah dan menjadi tempat berinvestasi bagi masyarakat.
(dru) Next Article Bangga! Sri Mulyani Bawa Pulang Penghargaan Internasional
Most Popular