Setelah Trade War, AS Bakal Lancarkan Currency War?

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
26 December 2019 17:43
Banyak negara buang dolar buat AS akan lancarkan currency war?
Foto: Ilustrasi Uang Dolar/CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto
Jakarta, CNBC Indonesia - Perang dagang yang sedang berlangsung antara Amerika Serikat (AS) dengan China kini memasuki babak akhir. Kedua negara dikabarkan tengah berdialog untuk mencapai perjanjian damai.

Meski demikian, walau perang dagang berakhir, pengamat memperkirakan akan ada jenis perang lain yang dilancarkan AS. Antara lain, currency war atau perang mata uang.


"Perkiraan kita setelah trade war yang dilakukan oleh AS (dengan China), yang dilakukan (AS) berikutnya adalah currency war," kata Pemrakarsa Modern Monetary Theory (MMT) Mardigu Wowiek dalam acara Power Lunch CNBC Indonesia, Kamis (26/12/2019).

Ini karena semakin banyak negara yang mulai melakukan dedolarisasi alias 'membuang' dolar. Dedolarisasi ini akan membuat AS geram dan melancarkan perang mata uang.

Apalagi, kata dia, sudah kewajiban AS untuk melindungi mata uangnya. "Di CIA saja ada tulisan Protect Dollar. Kalau dibilang ngamuk enggak, ngamuk," jelasnya.

Sebelumnya, upaya dedolarisasi tengah dilakukan sejumlah negara. Terbaru adalah keinginan negara Islam untuk mengganti dolar dengan dinar emas sebagai mata uang internasional yang dipakai negara Muslim.

Dinar merupakan mata uang yang berasal dari zaman Romawi dan merupakan satuan moneter yang digunakan beberapa negara Timur Tengah. Di antaranya Aljazair, Bahrain, Irak, Yordania, Kuwait, Libya, dan Tunisia.

Upaya dedolarisasi juga sudah dilakukan sejumlah negara maju seperti China, Rusia dan Eropa. Beberapa perjanjian dagang mulai menggunakan mata uang lokal.

[Gambas:Video CNBC]


(sef/sef) Next Article Lama Jadi Raja Dunia, Saatnya Negara di Dunia Buang Dolar AS?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular