
Mau Natalan & Tahun Baru 2020? Waspadai Cuaca Ekstrem!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 December 2019 11:25

Jakarta, CNBC Indonesia - Badan Metereologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai potensi cuaca ekstrim dan hujan lebat pada periode libur Natal 2019 dan Tahun Baru 2020.
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengemukakan, hingga periode Dasarian (periode waktu 10 hari) II Desember 2019, berdasarkan jumlah ZOM (zona musim), 74% wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan.
Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Selatan.
"Kemudian Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua. Umumnya hujan terjadi pada saat menjelang siang hingga sore hari," kata Dwikorita dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Selasa (24/12/2019).
Bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan wisatawan, BMKG mengingatkan perlunya mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan di berbagai wilayah Indonesia.
Pada periode 23 - 28 Desember 2019, gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep.Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu.
Kemudian, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Perairan selatan P. Sawu hingga P. Rotte.
Lalu, Samudera Hindia barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Bintan hingga Lingga, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
"Sementara untuk tanggal 27 - 28 Desember 2019 terjadi peningkatan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Sumba dan Laut Natuna Utara," katanya
Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Berikut imbauan yang disampaikan BMKG :
a. Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
b. Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
c. Waspada kenaikan tinggi gelombang. d. Menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.
(tas/tas) Next Article BMKG Ungkap Ancaman Karhutla di Wilayah Ini, Ada Apa?
Kepala BMKG Dwikorita Karnawati mengemukakan, hingga periode Dasarian (periode waktu 10 hari) II Desember 2019, berdasarkan jumlah ZOM (zona musim), 74% wilayah Indonesia telah memasuki musim penghujan.
Mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Kep. Bangka Belitung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Utara, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, hingga Kalimantan Selatan.
"Kemudian Sulawesi Barat, Sulawesi Tengah, Maluku, Papua Barat dan Papua. Umumnya hujan terjadi pada saat menjelang siang hingga sore hari," kata Dwikorita dikutip melalui laman Sekretariat Kabinet, Selasa (24/12/2019).
Bagi masyarakat pesisir, nelayan, dan wisatawan, BMKG mengingatkan perlunya mewaspadai potensi gelombang tinggi hingga 4 meter di beberapa wilayah perairan di berbagai wilayah Indonesia.
Pada periode 23 - 28 Desember 2019, gelombang setinggi 1,25 - 2,5 meter (Moderate Sea) berpeluang terjadi di Perairan utara Sabang, Perairan barat Aceh hingga Kep.Mentawai, Perairan Enggano - Bengkulu.
Kemudian, Perairan barat Lampung, Selat Sunda bagian selatan, Perairan selatan Jawa hingga P. Sumba, Samudra Hindia selatan Jawa hingga NTB, Selat Bali - Selat Lombok - Selat Alas bagian selatan, Laut Sawu bagian selatan, Perairan selatan P. Sawu hingga P. Rotte.
Lalu, Samudera Hindia barat Sumatra, Laut Natuna Utara, Perairan Kep. Anambas - Kep. Natuna, Laut Natuna, Perairan timur Bintan hingga Lingga, Laut Sulawesi, Perairan Kep. Sangihe - Talaud, Laut Maluku, Perairan utara Halmahera, Laut Halmahera, Perairan utara Papua Barat hingga Papua.
"Sementara untuk tanggal 27 - 28 Desember 2019 terjadi peningkatan gelombang laut setinggi 2,5-4 meter di Perairan Selatan Jawa Tengah hingga Sumbawa, Samudra Hindia selatan Jawa Tengah hingga Sumba dan Laut Natuna Utara," katanya
Dwikorita mengimbau masyarakat agar tetap waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi yang dapat terjadi. Berikut imbauan yang disampaikan BMKG :
a. Waspada terhadap kemungkinan hujan disertai angin kencang yang dapat menyebabkan pohon maupun baliho tumbang/roboh.
b. Tidak berlindung di bawah pohon jika hujan disertai kilat/petir.
c. Waspada kenaikan tinggi gelombang. d. Menunda kegiatan penangkapan ikan secara tradisional hingga gelombang tinggi mereda.
(tas/tas) Next Article BMKG Ungkap Ancaman Karhutla di Wilayah Ini, Ada Apa?
Most Popular