
Gebrakan Erick Thohir Sejauh Ini: Rombak 8 BUMN
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
24 December 2019 09:34

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir terus merombak jajaran pengurus perusahaan pelat merah. Hingga saat ini, tercatat sudah 8 BUMN yang dirombak habis Erick Thohir.
Dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, Erick sudah merombak jajaran 8 BUMN. Jumlah ini bukan tidak mungkin terus bertambah karena ada beberapa BUMN yang akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, selama Erick memegang kendali, pergantian pengurus yang sudah dilakukan antara lain, penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Tanri Abeng.
Selain Ahok, Erick juga menunjuk Emma Sri Martini menjadi Direktur Keuangan Pertamina. Emma sebenarnya masih menjabat sebagai Dirut PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel). Emma menggantikan Pahala Mansury.
Tak lama berselang, Erick menunjuk Orias Petrus Moedak menjadi Dirut PT Inalum (Persero) atau MIND ID. Orias menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN.
Lalu Pahala Mansury ditunjuk oleh Erick Thohir menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Dirut BTN kosong setelah Suprajarto mundur dari posisi Dirut.
Setelah itu, pekan lalu Erick merombak direksi dan komisaris PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Royke Tumilaar ditunjuk menjadi Dirut Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang juga ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN.
Selain menunjuk Royke, Erick mengangkat Silvano Rumantir sebagai direktur keuangan dan menunjuk Kartika sebagai Komisaris Utama dan juga mengangkat Chatib Basri menjadi Wakil Komisaris Utama.
Tak berhenti disana, Erick juga memberhentikan lima direksi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pemberhentian tersebut dilakukan karena kelima direksi tersebut terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton melalui pesawat Airbus A330-900 NEO.
Beberapa hari lalu, Kementerian BUMN juga merombak susunan direksi PT KAI. Apriyono Wedi Chrisnanto yang semula sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana menjadi Direktur Operasi. Lalu Awan Hermawan Purwadinata sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana.
Setelah itu, giliran Dana Amin yang diangkat menjadi Dirut Antam mengantikan Arie Prabowo Ariotedjo. Direktur keuangan Antam juga diganti dari Wikan Pramudhito kepada Anton Herdianto. Satu lagi direktur pengembangan usaha diganti dari Sutrisno S Tatetdagat ke Risono.
Dalam kurun waktu kurang dari 2 bulan, Erick sudah merombak jajaran 8 BUMN. Jumlah ini bukan tidak mungkin terus bertambah karena ada beberapa BUMN yang akan menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Berdasarkan catatan CNBC Indonesia, selama Erick memegang kendali, pergantian pengurus yang sudah dilakukan antara lain, penunjukan Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero) menggantikan Tanri Abeng.
Tak lama berselang, Erick menunjuk Orias Petrus Moedak menjadi Dirut PT Inalum (Persero) atau MIND ID. Orias menggantikan Budi Gunadi Sadikin yang ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN.
Lalu Pahala Mansury ditunjuk oleh Erick Thohir menjadi Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN). Dirut BTN kosong setelah Suprajarto mundur dari posisi Dirut.
Setelah itu, pekan lalu Erick merombak direksi dan komisaris PT Bank Mandiri Tbk (BMRI). Royke Tumilaar ditunjuk menjadi Dirut Mandiri menggantikan Kartika Wirjoatmodjo yang juga ditunjuk menjadi Wakil Menteri BUMN.
Selain menunjuk Royke, Erick mengangkat Silvano Rumantir sebagai direktur keuangan dan menunjuk Kartika sebagai Komisaris Utama dan juga mengangkat Chatib Basri menjadi Wakil Komisaris Utama.
Tak berhenti disana, Erick juga memberhentikan lima direksi PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA). Pemberhentian tersebut dilakukan karena kelima direksi tersebut terlibat dalam penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton melalui pesawat Airbus A330-900 NEO.
Beberapa hari lalu, Kementerian BUMN juga merombak susunan direksi PT KAI. Apriyono Wedi Chrisnanto yang semula sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana menjadi Direktur Operasi. Lalu Awan Hermawan Purwadinata sebagai Direktur Pengelolaan Prasarana.
Setelah itu, giliran Dana Amin yang diangkat menjadi Dirut Antam mengantikan Arie Prabowo Ariotedjo. Direktur keuangan Antam juga diganti dari Wikan Pramudhito kepada Anton Herdianto. Satu lagi direktur pengembangan usaha diganti dari Sutrisno S Tatetdagat ke Risono.
Next Page
Utak Atik Petinggi PLN
Pages
Most Popular