Bergelombang, (Maaf) Ini Tol Japek Atau Roller Coaster?

Ferry Sandi, CNBC Indonesia
21 December 2019 10:58
Bergelombang, (Maaf) Ini Tol Japek Atau Roller Coaster?
Jakarta, CNBC Indonesia - Tol Layang Jakarta-Cikampek atau Japek II sudah mulai digunakan oleh masyarakat sejak dibuka pada Minggu, 15 Desember 2019 lalu. Beragam komentar pun sudah mulai menyeruak. Masyarakat yang sudah mencobanya secara langsung banyak yang mengunggah pengalamannya ke media sosial, terutama di Twitter.

Banyak yang merasakan jalan di tol Japek II tidak sepenuhnya dalam kondisi baik. Bahkan cenderung perlu dilakukan beragam perbaikan. Penyebabnya beragam, mulai dari jalan bergelombang hingga kemacetan jalan.

Salah satu Netizen yang bersuara adalah Pandu lewat akun twitternya @delpan***. Dia bahkan menyebut bahwa tol ini membuat mual.

"Lagi nyobain elevated toll japek.. dan memang bikin mual...tapi mau lurusin aja.. ini yg bikin mual krn aspalnya yg tidak rata..bukan krn strukturnya yg gelombang seperti foto yg lagi viral itu..jarak bentangnya cukup jauh kok aman..." katanya lewat postingan yang diunggah Jumat (20/12/2019).

Bergelombang, (Maaf) Ini Tol Japek Atau Roller Coaster?Foto: Melihat Jalan Tol Japek yang Bergelombang. (CNBC Indonesia/ Andrean Kristianto)


Tidak ketinggalan, netizen lainnya pun memiliki pendapat serupa. Misalnya akun @masarya*** yang menyebut Jalan bergelombang sangat dirasakannya. Yakni lewat video berdurasi 40 detik yang diunggah 19 Desember pukul 10.33 WIB. Postingan ini sudah mendapat lebih dari 100 RT dan 140 love.

"Jalan Tol Layang Cikampek-jakarta, bergelombang betul, setiap sambungan ngejeblok-jeblok. Waduh pusing juga. Waduh kacau nih, jeblokannya bisa mental parah ke atas," katanya yang merasakan gelombang secara langsung.

Adapula akun @Anto***. Ia mempertanyakan, apakah ini tol atau roller coaster. "Tol Japek apa Roller Coaster Nih... Elah," tuturnya.

Kata Jasa Marga (NEXT)




Hal tersebut mendapat perhatian oleh Direktur Utama PT Jasa Marga (JSMR) Desi Arryani. Dia juga menanggapi kritikan soal layanan jalan bergelombang.

"Menurut Desi, keamanan menjadi bagian yang terpenting dibanding kenyamanan pengguna kendara. "Secara fisik dan keamanan sudah tidak perlu sangat diragukan. Sangat pasti aman. Memang kenyamanan ini, memang harus disempurnakan," kata Desi kepada CNBC Indonesia di Kementerian PUPR, Rabu (18/12/2019).

Bukan hanya jalan bergelombang, kemacetan juga sempat terjadi di jalan tol sepanjang 36,4 Km ini. Usut punya usut, ternyata saat itu ada penyempitan lajur terjadi pada sejumlah titik di Japek II. Penyempitan tersebut terjadi lantaran adanya penutupan sebagian lajur yang tengah diperbaiki.

Kondisi ini membuat kemacetan lalu lintas, hingga beberapa pengendara mem-posting kemacetan yang baru dibuka 15 Desember ini di media sosial pada Rabu Sore (18/12).

Salah satu perbaikan dilakukan pada kilometer (KM) 33. Hal ini diakui pihak Jasa Marga selaku operator tol tersebut.
"Kalau yang di KM 33 memang tadi di atas lagi ada perbaikan," kata General Manager Traffic PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek, Aprimon, kepada CNBC Indonesia, Rabu (18/12/2019).

Selain di KM 33, perbaikan juga dilakukan di titik lain di antaranya sekitar KM 11 dan KM 12. Meski begitu, dia menegaskan bahwa penyempitan tersebut tidak sampai menyebabkan kemacetan.

"Itu enggak macet, [lalu lintas tetap] mengalir. Itu paling antrean 100-200 meter karena ada pekerjaan," bebernya.

Selain persoalan macet yang sempat terjadi di jalur layang, ada netizen yang mengeluhkan kemacaten saat mau masuk atau akses masuk ke Japek II, terutama dari arah Cakung di pintu masuk Cikunir karena terhalang truk-truk besar.


[Gambas:Video CNBC]

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular