
Sri Mulyani Ingatkan Serbuan Barang Impor di Depan PNS-nya
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
20 December 2019 14:54

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati melantik pejabat eselon II di lingkungan Kementerian Keuangan. Selain itu dilantik juga anggota Komite Pengawas Perpajakan di Aula Dhanapala Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Jakarta.
Berbeda dari biasanya, pada pengarahan kali ini Sri Mulyani menekankan untuk menjaga Indonesia dari serbuan barang impor. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin juga sampaikan pesan bapak Presiden untuk kita menjadi penjaga perekonomian dari serbuan barang-barang ilegal maupun impor akibat terjadinya perang dagang," ujarnya, Jumat (20/12/2019).
Pemerintah juga tengah mengkaji penurunan batasan bea masuk impor melalui e commerce yang saat ini ditetapkan US$ 75 atau Rp 1,05 juta (kurs Rp 14 ribu/US$).
"Kita harus mampu menjaga perekonomian kita tetap bisa tumbuh kompetitif, tidak tertutup dan in-efisien, tapi tetap terbuka kompetitif. Namun tetap waspada terhadap serbuan barang-barang yang sifatnya ilegal maupun barang-barang yang melalui proses produksi yang tidak fair playing field," jelasnya.
Pesan ini terutama disampaikan kepada jajaran bea dan cukai yang khusus menangani hal tersebut. Ia berharap, derasnya serbuan barang impor ke RI bisa diminimalisir.
"Oleh karena itu terutama jajaran Bea dan Cukai, tingkatkan kewaspadaan menjelang akhir tahun dan di dalam menjaga perekonomian kita. Karena ekspor impor dua-duanya melemah dan kita di sisi lain dihadapkan pada serbuan barang ilegal," kata dia.
Menurutnya, meski penerimaan DJBC hingga akhir November meningkat dan hampir mencapai target tapi masih perlu perbaikan terutama di bea masuk dan bea keluar.
"Kita di sisi lain dihadapkan pada serbuan barang ilegal. Jadi dari sisi non target, bea dan cukai masih harus bekerja keras. Dari sisi sinergi dengan pajak dan bea cukai masih perlu terus ditingkatkan," tegasnya.
(dru) Next Article Lowongan PKN STAN Bakal Disetop, PNS Kemenkeu Dipangkas!
Berbeda dari biasanya, pada pengarahan kali ini Sri Mulyani menekankan untuk menjaga Indonesia dari serbuan barang impor. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya ingin juga sampaikan pesan bapak Presiden untuk kita menjadi penjaga perekonomian dari serbuan barang-barang ilegal maupun impor akibat terjadinya perang dagang," ujarnya, Jumat (20/12/2019).
"Kita harus mampu menjaga perekonomian kita tetap bisa tumbuh kompetitif, tidak tertutup dan in-efisien, tapi tetap terbuka kompetitif. Namun tetap waspada terhadap serbuan barang-barang yang sifatnya ilegal maupun barang-barang yang melalui proses produksi yang tidak fair playing field," jelasnya.
Pesan ini terutama disampaikan kepada jajaran bea dan cukai yang khusus menangani hal tersebut. Ia berharap, derasnya serbuan barang impor ke RI bisa diminimalisir.
"Oleh karena itu terutama jajaran Bea dan Cukai, tingkatkan kewaspadaan menjelang akhir tahun dan di dalam menjaga perekonomian kita. Karena ekspor impor dua-duanya melemah dan kita di sisi lain dihadapkan pada serbuan barang ilegal," kata dia.
Menurutnya, meski penerimaan DJBC hingga akhir November meningkat dan hampir mencapai target tapi masih perlu perbaikan terutama di bea masuk dan bea keluar.
"Kita di sisi lain dihadapkan pada serbuan barang ilegal. Jadi dari sisi non target, bea dan cukai masih harus bekerja keras. Dari sisi sinergi dengan pajak dan bea cukai masih perlu terus ditingkatkan," tegasnya.
(dru) Next Article Lowongan PKN STAN Bakal Disetop, PNS Kemenkeu Dipangkas!
Most Popular