
Said Didu: Pertamina Itu Korban, Bukan Sumber Kekacauan!
Efrem Limsan Siregar, CNBC Indonesia
19 December 2019 19:31

Jakarta, CNBC Indonesia- Pernyataan Menko Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Pandjaitan, yang menyebut PT Pertamina (Persero) sebagai sumber kekacauan, mendapat tanggapan dari mantan Sesmen BUMN Said Didu.
Luhut sebelumnya menyampaikan hal tersebut menanggapi terpilihnya Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Baginya, penempatan Ahok sudah tepat karena sumber kekacauan banyak ditemukan di BUMN terbesar Indonesia ini.
Said Didu menilai anggapan tersebut kurang tepat. Ia menilai Pertamina justru berperan sebagai penutup kekacauan negara.
Misal, dia mencontohkan beban PSO atau subsidi bensin yang ditugaskan ke Pertamina. Selama ini Pertamina cukup terbeban distribusi bahan bakar minyak (BBM) dan penugasan distribusi bensin Premium.
"Satu utang pemerintah dia tutupi, stok migas dia tutupi, kemudian penugasan PSO walaupun berat dia tutupi, intervensi yang banyak itu, dia tutupi," kata Said Didu dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Dalam kondisi tersebut, Said Didu lebih menganggap Pertamina adalah korban. Apalagi dividen terbesar BUMN ke negara, menurut Said Didu, berasal dari Pertamina.
Ketika persoalan negara yang disimpan Pertamina diumumkan ke publik, di situlah ancamannya.
"Kalau Pertamina membuka itu semua, maka benar dikatakan Luhut, sumber kekacauan adalah pemerintah bukan Pertamina. Pertamina jadi korban," ujarnya.
Bagi Said Didu, yang perlu menjadi perhatian adalah kelakuan orang-orang di luar Pertamina yang selama ini memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada di Pertamina.
"Orang seperti itu membuat kekacauan. Coba tiket pesawat mahal yang disalahkan Pertamina. Lama-lama naik ojek mahal yang disalahkan Pertamina," katanya.
(gus/gus) Next Article Said Didu: Ahok Jangan Dikasih Tugas Ecek-ecek di Pertamina!
Luhut sebelumnya menyampaikan hal tersebut menanggapi terpilihnya Basuki Tjahja Purnama atau Ahok sebagai Komisaris Utama Pertamina. Baginya, penempatan Ahok sudah tepat karena sumber kekacauan banyak ditemukan di BUMN terbesar Indonesia ini.
Said Didu menilai anggapan tersebut kurang tepat. Ia menilai Pertamina justru berperan sebagai penutup kekacauan negara.
"Satu utang pemerintah dia tutupi, stok migas dia tutupi, kemudian penugasan PSO walaupun berat dia tutupi, intervensi yang banyak itu, dia tutupi," kata Said Didu dalam sebuah diskusi di Jakarta, Kamis (19/12/2019).
Dalam kondisi tersebut, Said Didu lebih menganggap Pertamina adalah korban. Apalagi dividen terbesar BUMN ke negara, menurut Said Didu, berasal dari Pertamina.
Ketika persoalan negara yang disimpan Pertamina diumumkan ke publik, di situlah ancamannya.
"Kalau Pertamina membuka itu semua, maka benar dikatakan Luhut, sumber kekacauan adalah pemerintah bukan Pertamina. Pertamina jadi korban," ujarnya.
Bagi Said Didu, yang perlu menjadi perhatian adalah kelakuan orang-orang di luar Pertamina yang selama ini memanfaatkan kesempatan-kesempatan yang ada di Pertamina.
"Orang seperti itu membuat kekacauan. Coba tiket pesawat mahal yang disalahkan Pertamina. Lama-lama naik ojek mahal yang disalahkan Pertamina," katanya.
(gus/gus) Next Article Said Didu: Ahok Jangan Dikasih Tugas Ecek-ecek di Pertamina!
Most Popular