
Dukungan Sri Mulyani ke Erick Thohir: Evaluasi BUMN Rugi!
Lidya Julita Sembiring Kembaren, CNBC Indonesia
19 December 2019 13:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mendukung penuh langkah Menteri BUMN Erick Thohir 'bersih-bersih' perusahaan pelat merah. Salah satunya berkaitan dengan evaluasi BUMN yang merugi.
"Kami dengan Pak Erick lakukan terus-menerus mekanisme kerja sama, dengan Kemenkeu dan Kementerian BUMN sebagai kementerian yang mendapatkan kuasa pemegang saham," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Aula Mezzanine, Gedung Juanda, Kemenkeu, Kamis (19/12/2019).
"Keseimbangan pengawasan yang dilakukan Kementerian BUMN dan kami sebagai bendahara negara akan terus diperkuat. Jadi saat ini kita terus perbaiki data base Kemenkeu dan Kementerian BUMN mengenai bagaimana pelaksanaan evaluasi dari BUMN-BUMN baik yang masih untuk dan mungkin memiliki kondisi keuangan yang tidak baik akan terus kita lakukan," lanjutnya.
Sri Mulyani menjanjikan akan memberikan informasi historis terkait hal itu.
"Ini isu besar dan penting bagi Indonesia. Saya mendukung Pak Erick membangun tata kelola yang baik agar makin kredibel dan kompeten. Kemudian BUMN yang melakukan misi-misi pembangunan, kita konsisten lakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan mereka," kata Sri Mulyani.
Sejak dilantik sebagai menteri BUMN pada 23 Oktober 2019, sejumlah gebrakan dilakukan oleh Erick Thohir. Yang paling mutakhir adalah merombak direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lantaran skandal penyelundupan Harley dan Brompton yang melibatkan eks direktur utama Ari Ashkara.
Erick juga bertekad memperbaiki bisnis BUMN yang ternyata di luar core business. Ia mengambil contoh PANN di lini bisnis pembiayaan pengadaan kapal, tapi malah memiliki dua hotel.
"Gimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel. Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core business. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core business yang sangat tidak fokus," ujar Erick, Senin (2/12/2019).
(miq/miq) Next Article Erick Thohir Tanggapi Sri Mulyani Soal BUMN Kena 'Red Alert'
"Kami dengan Pak Erick lakukan terus-menerus mekanisme kerja sama, dengan Kemenkeu dan Kementerian BUMN sebagai kementerian yang mendapatkan kuasa pemegang saham," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KiTa di Aula Mezzanine, Gedung Juanda, Kemenkeu, Kamis (19/12/2019).
"Keseimbangan pengawasan yang dilakukan Kementerian BUMN dan kami sebagai bendahara negara akan terus diperkuat. Jadi saat ini kita terus perbaiki data base Kemenkeu dan Kementerian BUMN mengenai bagaimana pelaksanaan evaluasi dari BUMN-BUMN baik yang masih untuk dan mungkin memiliki kondisi keuangan yang tidak baik akan terus kita lakukan," lanjutnya.
"Ini isu besar dan penting bagi Indonesia. Saya mendukung Pak Erick membangun tata kelola yang baik agar makin kredibel dan kompeten. Kemudian BUMN yang melakukan misi-misi pembangunan, kita konsisten lakukan evaluasi terhadap kondisi keuangan mereka," kata Sri Mulyani.
Sejak dilantik sebagai menteri BUMN pada 23 Oktober 2019, sejumlah gebrakan dilakukan oleh Erick Thohir. Yang paling mutakhir adalah merombak direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk lantaran skandal penyelundupan Harley dan Brompton yang melibatkan eks direktur utama Ari Ashkara.
Erick juga bertekad memperbaiki bisnis BUMN yang ternyata di luar core business. Ia mengambil contoh PANN di lini bisnis pembiayaan pengadaan kapal, tapi malah memiliki dua hotel.
"Gimana perusahaan leasing kapal ini bisa hidup kalau sejarahnya ada leasing pesawat terbang, apalagi mohon maaf tiba-tiba ada bisnis hotel. Tentu di dalam BUMN-nya kita akan juga bikin yang namanya kembali ke core business. Saya rasa berat sekali. Saya tidak salahkan direksi PT PANN ketika beliau (direksi) masuk awal memang sudah ada core business yang sangat tidak fokus," ujar Erick, Senin (2/12/2019).
(miq/miq) Next Article Erick Thohir Tanggapi Sri Mulyani Soal BUMN Kena 'Red Alert'
Most Popular