Internasional

Lho Donald Trump Dimakzulkan DPR, Tapi Masih Bisa Ngantor!

Rehia Sebayang, CNBC Indonesia
19 December 2019 11:59
Setelah persetujuan DPR AS, pasal pemakzulan akan dibahas di Senat AS.
Foto: Presiden Amerika Serikat Donald Trump (AP Photo/Andrew Harnik)
Jakarta, CNBC Indonesia - Trump resmi dimakzulkan di DPR AS. Dalam voting yang dilakukan Rabu (18/12/2019) waktu AS atau Kamis (19/12/2019) pagi WIB, mayoritas DPR menyetujui Trump dimakzulkan.

Dua pasal yang didakwakan padanya disetujui anggota DPR, yang didominasi Partai Demokrat. Sebelumnya, ia didakwa atas dua pasal yakni penyalahgunaan kekuasaan dan upaya obstruksi (menghalang-halangi) kongres.

Dalam voting pasal penyalahgunaan kekuasaan, anggota parlemen yang setuju pasal ini sebanyak 230 orang. Sementara yang menolak sebanyak 197.

Untuk pasal kedua, sebanyak 229 anggota parlemen setuju Trump sudah menghalang-halangi kongres. Sementara sisanya 197 tidak setuju.

Meski demikian, Trump masih bisa bertugas di kantornya. Pasalnya, proses pemakzulan masih akan berlangsung di Senat AS.

Jika dua pasal yang dituduhkan juga disetujui Senat AS maka barulah Trump benar-benar bisa lengser dari kursi presiden. Berbeda dengan DPR AS, Senat AS dikuasai mayoritas oleh partai pendukung Trump yakni partai Republik.

Sebelumnya, penyelidikan impeachment resmi, yang diusung DPR AS yang diketuai politisi Demokrat Nancy Pelosi, sejak tiga bulan lalu. Penyidikan itu dilakukan setelah Trump kedapatan melakukan panggilan telepon dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky pada 25 Juli lalu.

Dalam kesempatan itu Trump meminta Zelensky melakukan penyelidikan yang menargetkan Joe Biden dan putranya Hunter Biden. Joe Biden merupakan mantan presiden di era Barack Obama. Perwakilan utama dari Demokrat itu berniat melenggang ke pemilu presiden 2020 melawan Trump.

Disebutkan bahwa dalam kesempatan itu, Trump menjadikan dana bantuan keamanan untuk Ukraina yang senilai hampir US$ 400 juta sebagai tawaran untuk menekan Zelensky agar mau menuruti permintaan Trump. Banyak pihak percaya alasan Trump melakukan ini adalah untuk memastikan kemenangannya di pemilu tahun depan.

[Gambas:Video CNBC]




(sef/sef) Next Article Jelang Pelantikan Biden, Donald Trump Kian Terjepit!

Tags


Related Articles
Recommendation
Most Popular