BPH Migas Pastikan Pasokan BBM & LPG Aman Saat Libur Nataru

Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
18 December 2019 16:18
Menjelang natal dan tahun baru 2019-2020 BPH Migas kembali menjadi penanggung jawab atau ketua posko nasional sektor ESDM.
Foto: Rapat Posko Nasional Sektor ESDM (Rahajeng Kusumo)
Jakarta, CNBC Indonesia- Menjelang natal dan tahun baru 2019-2020 BPH Migas kembali menjadi penanggung jawab atau ketua posko nasional sektor ESDM. Posko nasional sektor ESDM ini harus memastikan kelangsungan distribusi bahan bakar minyak (BBM), gas, dan listrik, serta pengawasan daerah rawan bencana alam.

Kepala BPH Migas M Fanshurullah Asa berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya posko Nataru ini sudah dilakukan sejak November 2019, sehingga persiapan lebih panjang. Menurutnya yang biasanya membutuhkan pengawasan lebih adalah penyaluran BBM yang biasanya meningkat saat Nataru seiring peningkatan perjalanan.

"Tahun baru gini listrik lebih hemat karena banyak yang libur. Jargas juga cenderung turun pada posko nataru, yang agak masalah biasanya BBM dan LPG terutama di wilayah yang banyak merayakan natal. Yang beda dari tahun sebelumnya, kami sudah ada posko satu bulan sebelum Nataru," kata Fanshurullah saat membuka rapat, Rabu (18/12/2019).


Selain itu, beroperasinya jalan tol Lampung-Palembang juga menjadi perhatian saat Nataru ini karena masih minimnya SPBU sepanjang jalan tol. Jika jumlah pemudik cukup padat maka BPH Migas harus mengantisipasi peningkatan kebutuhan BBM.

"Kalaupun ada SPBU cuma satu dari arah Palembang-Lampung, dan harus diantisipasi dengan kios-kios. Kemudian di Trans Jawa tambahan di rest area dan ada penambahan kios. Kami mohon seperti Shell, Total, Vivo ataupun BP untuk ikut membuka Kios," katanya.

Adapun tugas nasional tim posko nasional ESDM meliputi inventarisasi data lapangan tentang data fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas, dan Listrik milik Badan Usaha. Jalur transportasi penyediaan dan pendistribusian BBM, lalu jalur penyediaan dan pendistribusian Gas dan Listrik.

Selain itu harus ada evaluasi dampak yang ditimbulkan jika terjadi kelangkaan pasokan BBM, gas dan listrik.

Posko Nasional Sektor ESDM ini juga harus memetakan potensi daerah rawan bencana alam. Melakukan koordinasi dan pengawasan ke lapangan terhadap fasilitas penyediaan dan pendistribusian BBM, gas dan listrik dan daerah rawan bencana serta titik konsentrasi arus aktivitas.

Pengawasan juga dilakukan di tempat wisata seperti di wilayah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Jalan Tol Trans Sumatera, Jalan Tol Trans Jawa, Pelabuhan Merak/Bakauheni, Jabodetabek, Jawa Barat, Pantura, Jalur Pantai Selatan, Jawa Tengah, Jawa timur, Pelabuhan Ketapang Banyuwangi, Bali, Kalimantan, Sulawesi, Maluku hingga Papua.



Periode Pelaksanaan Posko Nasional Sektor ESDM Nataru 2019-2020 berlangsung selama 22 hari yaitu H-7 dan H+14 Natal. Sejak 18 Desember 2019 hingga 8 Januari 2020, yang terbagi dalam 2 shift yaitu shift I pukul 10.00-17.00 WIB dan shift dua pukul 15.00-20.00 WIB.


(dob/dob) Next Article Video: BPH Migas Gelar Conference & Expo 2024

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular