
Lah! Stop Produksi, Boeing 737 Max Masih Bisa Terbang
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
18 December 2019 13:03

Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Indonesia buka suara mengenai setop produksi pesawat jenis Boeing 737 Max. Dirjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan (Kemenhub) Polana B Pramesti menjelaskan mengenai kemungkinan pesawat tersebut terbang lagi.
Polana menegaskan bahwa dengan setop produksi, tidak berarti Boeing 737 Max akan pasti tidak terbang lagi di waktu yang akan datang. Artinya, masih ada peluang bagi pesawat jenis itu untuk 'keluar kandang' jika sejumlah aspek terpenuhi.
"Saat ini Ditjen Hubud sedang menunggu hasil proses sertifikasi upgrade MCAS B737 Max oleh FAA, yang sampai saat ini belum dapat ditentukan waktu selesainya," kata Polana melalui keterangan resmi, Rabu (18/12/2019).
Dia juga menjelaskan bahwa FAA masih melakukan proses sertifikasi terhadap jenis tersebut. Selain FAA, 4 otoritas penerbangan yang juga melakukan sertifikasi yaitu EASA Eropa, TC Kanada, ANAC Brazil, dan CAAC China juga tengah melakukan sertifikasi.
Polana bilang, jika semua otoritas tersebut menyatakan bahwa proses upgrade MCAS Boeing 737 Max memenuhi semua persyaratan, maka akan ada penerbitan Airworthiness Directive (AD). Dalam hal ini, AD tersebut yang menentukan Boeing 737 Max terbang lagi atau tidak.
"Pemerintah akan mengkaji semua informasi terkait sebagai dasar untuk menentukan pencabutan grounding Max di Indonesia, namun sampai saat ini belum selesai proses sertifikasinya," tegas Polana.
Selain itu, hasil sertifikasi tersebut akan dibahas bersama antar otoritas penerbangan sipil di kawasan ASEAN yang memang telah memiliki konsensus untuk mengharmonisasi proses un-grounding Boeing 737 Max.
Indonesia bersama negara-negara lainnya memang telah menghentikan operasional pesawat Boeing 737 Max jauh sebelum ada keputusan pihak Boeing untuk melakukan setop produksi. Armada Max yang ada di Indonesia sudah tidak terbang selama lebih dari 9 bulan.
Polana juga memantau ketat pengaruhnya terhadap kondisi fisik pesawat tersebut.
"Kami telah dan akan terus melanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak operator penerbangan serta pabrikan dan otoritas penerbangan sipil lainnya mengenai langkah-langkah terbaik yang perlu dilakukan untuk preservasi armada tersebut selama tidak terbang," papar Polana.
(sef/sef) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
Polana menegaskan bahwa dengan setop produksi, tidak berarti Boeing 737 Max akan pasti tidak terbang lagi di waktu yang akan datang. Artinya, masih ada peluang bagi pesawat jenis itu untuk 'keluar kandang' jika sejumlah aspek terpenuhi.
"Saat ini Ditjen Hubud sedang menunggu hasil proses sertifikasi upgrade MCAS B737 Max oleh FAA, yang sampai saat ini belum dapat ditentukan waktu selesainya," kata Polana melalui keterangan resmi, Rabu (18/12/2019).
Polana bilang, jika semua otoritas tersebut menyatakan bahwa proses upgrade MCAS Boeing 737 Max memenuhi semua persyaratan, maka akan ada penerbitan Airworthiness Directive (AD). Dalam hal ini, AD tersebut yang menentukan Boeing 737 Max terbang lagi atau tidak.
"Pemerintah akan mengkaji semua informasi terkait sebagai dasar untuk menentukan pencabutan grounding Max di Indonesia, namun sampai saat ini belum selesai proses sertifikasinya," tegas Polana.
Selain itu, hasil sertifikasi tersebut akan dibahas bersama antar otoritas penerbangan sipil di kawasan ASEAN yang memang telah memiliki konsensus untuk mengharmonisasi proses un-grounding Boeing 737 Max.
Indonesia bersama negara-negara lainnya memang telah menghentikan operasional pesawat Boeing 737 Max jauh sebelum ada keputusan pihak Boeing untuk melakukan setop produksi. Armada Max yang ada di Indonesia sudah tidak terbang selama lebih dari 9 bulan.
Polana juga memantau ketat pengaruhnya terhadap kondisi fisik pesawat tersebut.
"Kami telah dan akan terus melanjutkan komunikasi dan koordinasi dengan pihak operator penerbangan serta pabrikan dan otoritas penerbangan sipil lainnya mengenai langkah-langkah terbaik yang perlu dilakukan untuk preservasi armada tersebut selama tidak terbang," papar Polana.
(sef/sef) Next Article Boeing 737 MAX Boleh Terbang Lagi, Garuda dan Lion Belum Bisa
Most Popular