Jokowi Bicara Ekspor Lobster! Bela Susi atau Menteri Edhy?

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
17 December 2019 14:07
Demikian dikatakan Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Gerbang Tol Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Selasa (17/12/2019).
Foto: Lobster (Dok. BNI)
Kutai Kartanegara, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo buka suara perihal kritik eks Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti terhadap rencana pemerintah membuka ekspor benih lobster. Menurut Jokowi, detail rencana itu lebih baik disampaikan langsung kepada Menteri KKP Edhy Prabowo.

Demikian dikatakan Jokowi usai meresmikan Jalan Tol Balikpapan-Samarinda di Gerbang Tol Samboja, Kabupaten Kutai Kertanegara, Selasa (17/12/2019).

"Yang paling penting menurut saya negara mendapatkan manfaat, nelayan mendapatkan manfaat, lingkungan tidak rusak, yang paling penting itu," ujarnya.

"Nilai tambah ada di dalam negeri, apalagi? Dan ekspor dan tidak ekspor hitungannya dari situ. Jangan kita tidak hanya melihat lingkungan saja tapi nilai ekonominya dilihat. Tapi jangan nilai ekonominya saja tapi lingkungan juga harus kita pelihara, keseimbangan antara itu yang penting," lanjut Jokowi.

Eks Wali Kota Solo itu mengatakan keseimbangan itu diperlukan. Oleh karena itu, Jokowi menegaskan kebijakan apapun itu jangan 'awur-awuran'.

"Semua ditangkapin, diekspor, itu juga gak bener. Saya kira pakar-pakarnya tahu bagaimana tetap menjaga lingkungan agar benih lobster tidak diseludupkan, tidak diekspor awur-awuran tapi juga nelayan mendapat manfaat dari sana, nilai tambah ada di negara kita," katanya.



Seperti diketahui, belakangan ramai polemik rencana Menteri Edhy membuka ekspor benih lobster. Rencana itu didukung Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi.

Sementara via media sosial, eks Menteri Susi gencar mengkritik rencana kebijakan itu. Kemarin, KKP pun telah menyampaikan rilis terkait informasi seputar perdagangan benih lobster. Berikut adalah poin-poin pernyataan KKP yang disampaikan Kepala Biro Kerja Sama dan Humas KKP Lilly Apriilya Pregiwati:

1. Indonesia merupakan negara penghasil benih lobster terbesar di dunia yang berasal dari hasil tangkapan di alam. Di beberapa daerah, ribuan nelayan kecil menggantungkan hidup dari perdagangan benih lobster ini.

2. Di sisi lain, penyelundupan benih lobster untuk di ekspor ke luar negeri juga marak terjadi sehingga dikhawatirkan dapat mengganggu keberlanjutan ekosistem lobster di alam.

3. Saat ini KKP tengah mengkaji dan merumuskan kembali kebijakan pemanfaatan benih lobster bersama para pemangku kepentingan dan para pakar/ahli yang terdiri dari para peneliti dan akademisi, serta meminta masukan dan saran para pelaku usaha dengan memperhatikan aspek keberlanjutan lobster di alam dan keberlangsungan ekonomi masyarakat nelayan.

4. Kebijakan yang tengah dikaji terutama berkaitan dengan pemanfaatan benih lobster hasil tangkapan di alam, dengan mengatur ulang perdagangan benih lobster dan rencana pengembangan teknologi pembesaran benih lobster hingga ukuran konsumsi di dalam negeri.

5. Kami informasikan bahwa kebijakan ini masih dalam proses pengkajian, memerlukan waktu hingga siap untuk disosialisasikan.

6. Mari kita semua bersabar menunggu hasil kajian secara komprehensif oleh KKP dan tidak membuat kesimpulan sendiri sehingga dapat menimbulkan informasi yang simpang siur.

(miq/dob) Next Article Pesan Sedih Susi: Pak Jokowi Beri Keajaiban Saya Jadi Menteri

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular