
Ada Laptop China dari Banjir Barang Impor ke RI
Lidya Kembaren, CNBC Indonesia
16 December 2019 17:58

Jakarta, CNBC Indonesia - Nilai impor Indonesia sepanjang November 2019 tercatat sebesar US$ 15,34 miliar. Nilai ini naik 3,94% dibandingkan Oktober 2019, tapi dibandingkan November 2018 turun 9,24%.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto mengatakan, total impor terdiri dari sektor konsumsi tercatat US$ 1,67 miliar, bahan baku US$ 11,17 miliar, dan barang modal US$ 2,5 miliar.
Menurutnya, beberapa barang yang mengalami kenaikan dari sektor barang impor konsumsi adalah buah-buahan seperti apel dan jeruk mandarin dari China dan gula rafinasi dari Thailand.
Sedangkan, dari barang modal juga ada kenaikan impor notebook dari China dan beberapa peralatan elektrik dari Perancis dan AS.
Adapun impor laptop pada November 2019 tercatat US$ 123,2 juta atau meningkat atau naik 53% dibandingkan Oktober 2019 yang tercatat US$ 80,4 juta.
"Barang modal meningkat 2,58% mtm dan yoy turun 3,5%. Notebook dari China dan beberapa transporter dan radio equipment dari AS. Itu contoh beberapa barang modal," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Kemudian berdasarkan negara, yang masih menjadi pemasok utama barang ke Indonesia adalah China dengan total impor US$ 226,9 juta, yang kemudian disusul oleh Australia sebesar US$ 174,8 juta serta Taiwan US$ 78,2.
"Impor dari China meningkat, impor utama naik mesin dan buah-buahan. Dari Australia bahan bakar mineral, logam mulia, perhiasan dan permata," katanya.
Sementara itu, total impor Januari-November tercatat US$ 156,22 miliar atau turun 9,88% dibandingkan 2018 sebesar US$ 173,35 miliar.
Berikut 10 barang utama yang di impor Indonesia pada November 2019:
(hoi/hoi) Next Article Wow! RI Impor HP & Laptop Tahun Ini Rp 17,3 Triliun
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suharyanto mengatakan, total impor terdiri dari sektor konsumsi tercatat US$ 1,67 miliar, bahan baku US$ 11,17 miliar, dan barang modal US$ 2,5 miliar.
Menurutnya, beberapa barang yang mengalami kenaikan dari sektor barang impor konsumsi adalah buah-buahan seperti apel dan jeruk mandarin dari China dan gula rafinasi dari Thailand.
Sedangkan, dari barang modal juga ada kenaikan impor notebook dari China dan beberapa peralatan elektrik dari Perancis dan AS.
Adapun impor laptop pada November 2019 tercatat US$ 123,2 juta atau meningkat atau naik 53% dibandingkan Oktober 2019 yang tercatat US$ 80,4 juta.
"Barang modal meningkat 2,58% mtm dan yoy turun 3,5%. Notebook dari China dan beberapa transporter dan radio equipment dari AS. Itu contoh beberapa barang modal," ujarnya di Gedung BPS, Jakarta, Senin (16/12/2019).
Kemudian berdasarkan negara, yang masih menjadi pemasok utama barang ke Indonesia adalah China dengan total impor US$ 226,9 juta, yang kemudian disusul oleh Australia sebesar US$ 174,8 juta serta Taiwan US$ 78,2.
"Impor dari China meningkat, impor utama naik mesin dan buah-buahan. Dari Australia bahan bakar mineral, logam mulia, perhiasan dan permata," katanya.
Sementara itu, total impor Januari-November tercatat US$ 156,22 miliar atau turun 9,88% dibandingkan 2018 sebesar US$ 173,35 miliar.
Berikut 10 barang utama yang di impor Indonesia pada November 2019:
- Mesin dan peralatan mekanis US$ 2,3 miliar
- Mesin dan perlengkapan elektrik US$ 1,95 miliar
- Besi dan baja US$ 960,7 juta
- Kendaraan dan bagiannya US$ 692,7 juta
- Serelia US$ 235,9 juta
- Ampas atau sisi industri makanan US$ 214,5 juta
- Logam mulia, perhiasan dan permata US$ 139 juta
- Gula dan kembang gula US$ 89,2 juta
- Bahan bakar mineral US$ 292,4 juta
- Buah-buahan US$ 172,4 juta
(hoi/hoi) Next Article Wow! RI Impor HP & Laptop Tahun Ini Rp 17,3 Triliun
Most Popular