
Jokowi Disanjung Setinggi Langit oleh Eks Bos Bank Dunia
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
13 December 2019 13:12

Jakarta, CNBC Indonesia - Vice Chairman dan Partner di Global Infrastructure Partners, Jim Yong Kim, bakal berinvestasi di Indonesia. Mantan bos Bank Dunia itu sempat menyampaikan sederet pujian kepada sejumlah pejabat pemerintahan Indonesia.
Pada Jumat (13/12/2019), Jim Yong Kim diajak Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jim Yong Kim mengaku bahwa pertemuan dengan Jokowi kali ini merupakan kunjungan pertama dalam rangka membahas kerja sama peluang investasi.
Ia lantas menyampaikan optimisme bahwa kerja sama itu akan terealisasikan. Dia menyebut bahwa Jokowi dan Luhut merupakan teman baik sehingga negosiasi yang dilakukan tak terlalu sulit.
"Presiden Jokowi, pada Pak Luhut Pandjaitan, teman baik saya. Inilah orang yang memastikan di Bali pertemuan Bank Dunia dan IMF berhasil," ungkapnya di hadapan awak media, Jumat (13/12/2019).
Menurutnya, pengalaman pemerintah Indonesia menggelar event sebesar itu menumbuhkan rasa percaya bagi investor. Dia juga memuji Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut menyukseskan ajang itu.
"Dan percayalah, itu sangat rumit, sangat sulit, kami percaya pada negara ini. Kami percaya pada pemerintah ini, tentu saja teman baik saya Sri Mulyani Indrawati yang bekerja dengan saya di Bank Dunia selama lima tahun," tandasnya.
"Negara ini menurut kami berada di jalan yang benar. Semuanya dari sumber daya manusia, saya tahu Presiden Jokowi benar-benar fokus pada sumber daya manusia. Ini adalah salah satu hal yang paling saya fokuskan," lanjutnya.
Sebelumnya, Jim Yong Kim memang telah bertemu Luhut. Jim Yong Kim yang merupakan eks Bos Bank Dunia ini berencana memberikan pembiayaan bagi infrastruktur di Indonesia.
"Itu tadi dari Global Infrastructure Partners, tadi ya beberapa lama kami kerjain sih, jadi tadi dia datang mau tahun depan itu nyiapin US$ 3 miliar," ungkap Luhut di Kantornya, Kamis (12/12/2019).
Menurut Luhut, lembaga Jim Yong Kim yang dipimpinnya ini memang fokus di pembiayaan infrastruktur. Sehingga, sambung Luhut, Jim Yong Kim berjanji untuk investasi di beberapa airport, listrik dan transmisi.
"Terus dia bilang tiap tahun dia mau bikin US$ 3 miliar, tapi saya bilang tahun ke dua US$ 5 miliar lah," tegas Luhut.
(dru) Next Article Luhut Sebut Investasi US$ 1 M, Hyundai: Belum Ada Keputusan
Pada Jumat (13/12/2019), Jim Yong Kim diajak Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan untuk bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi). Jim Yong Kim mengaku bahwa pertemuan dengan Jokowi kali ini merupakan kunjungan pertama dalam rangka membahas kerja sama peluang investasi.
Ia lantas menyampaikan optimisme bahwa kerja sama itu akan terealisasikan. Dia menyebut bahwa Jokowi dan Luhut merupakan teman baik sehingga negosiasi yang dilakukan tak terlalu sulit.
Menurutnya, pengalaman pemerintah Indonesia menggelar event sebesar itu menumbuhkan rasa percaya bagi investor. Dia juga memuji Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati yang turut menyukseskan ajang itu.
"Dan percayalah, itu sangat rumit, sangat sulit, kami percaya pada negara ini. Kami percaya pada pemerintah ini, tentu saja teman baik saya Sri Mulyani Indrawati yang bekerja dengan saya di Bank Dunia selama lima tahun," tandasnya.
"Negara ini menurut kami berada di jalan yang benar. Semuanya dari sumber daya manusia, saya tahu Presiden Jokowi benar-benar fokus pada sumber daya manusia. Ini adalah salah satu hal yang paling saya fokuskan," lanjutnya.
Sebelumnya, Jim Yong Kim memang telah bertemu Luhut. Jim Yong Kim yang merupakan eks Bos Bank Dunia ini berencana memberikan pembiayaan bagi infrastruktur di Indonesia.
"Itu tadi dari Global Infrastructure Partners, tadi ya beberapa lama kami kerjain sih, jadi tadi dia datang mau tahun depan itu nyiapin US$ 3 miliar," ungkap Luhut di Kantornya, Kamis (12/12/2019).
Menurut Luhut, lembaga Jim Yong Kim yang dipimpinnya ini memang fokus di pembiayaan infrastruktur. Sehingga, sambung Luhut, Jim Yong Kim berjanji untuk investasi di beberapa airport, listrik dan transmisi.
"Terus dia bilang tiap tahun dia mau bikin US$ 3 miliar, tapi saya bilang tahun ke dua US$ 5 miliar lah," tegas Luhut.
(dru) Next Article Luhut Sebut Investasi US$ 1 M, Hyundai: Belum Ada Keputusan
Most Popular