
Diguncang Skandal Harley, Ini 5 Sikap Serikat Karyawan Garuda
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
12 December 2019 18:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Belakangan ini maskapai penerbangan PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) ramai diperbincangkan, terutama karena ada skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton.
Merespons situasi terkini Sekretariat Bersama (Sekber) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) menyampaikan sikap.
Pengurus APG Edward Hutabarat mengatakan ada lima hal yang menjadi sikap segenap karyawan GIAA.
Pertama, mengajak seluruh karyawan agar bersatu dan menghilangkan perbedaan pendapat, serta menyerahkan semua proses kepada aparat penegak hukum dan pemerintah selaku pemegang saham.
Kedua, mendukung penuh manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS pada 22 Januari 2020.
Ketiga, Garuda Indonesia berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan.
Keempat, berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.
"Kelima, Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia ke depan," kata Edward dalam konferensi pers di Pulau Dua Restaurant, Jakarta Kamis (12/12/2019).
Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tommy Tampati mengatakan terkait masalah kepabeanan pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepada pihak berwenang, dan menunggu hasilnya.
"Tapi pada prinsipnya siapapun yang berbuat sesuatu tidak sesuai UU. Kami mendukung penindakannya," ujar Tommy.
Terkait permasalahan awak kabin, menurut Tommy, Garuda Indonesia memiliki ribuan awak kabin, yang sejak awal dipilih secara profesional. Sehingga yang masuk di dalamnya pun memiliki moral dan integritas tinggi.
"Di Garuda di internal kami punya komitmen soal itu. Ketika awak kabin keluar dari yang sudah disepakati akan dikenakan sanksi," katanya.
(miq/miq) Next Article Pesawat Garuda Evakuasi Puluhan WNI dari Ukraina
Merespons situasi terkini Sekretariat Bersama (Sekber) yang terdiri dari Serikat Karyawan Garuda Indonesia (Sekarga), Asosiasi Pilot Garuda (APG) dengan Ikatan Awak Kabin Garuda Indonesia (IKAGI) menyampaikan sikap.
Pengurus APG Edward Hutabarat mengatakan ada lima hal yang menjadi sikap segenap karyawan GIAA.
Kedua, mendukung penuh manajemen Garuda Indonesia yang sudah ditunjuk oleh pemerintah untuk tetap terus menjalankan operasional dan layanan Garuda Indonesia sebaik-baiknya dan mempersiapkan RUPS pada 22 Januari 2020.
Ketiga, Garuda Indonesia berkomitmen akan memberikan layanan terbaik dan menjaga operasional dengan tetap mengutamakan keselamatan penerbangan.
Keempat, berterima kasih kepada semua pihak yang terus memberikan dukungan dan selalu setia menggunakan layanan Garuda Indonesia.
"Kelima, Sekber mengharapkan doa dari seluruh rakyat Indonesia untuk kebaikan Garuda Indonesia ke depan," kata Edward dalam konferensi pers di Pulau Dua Restaurant, Jakarta Kamis (12/12/2019).
Ketua Harian Serikat Karyawan Garuda Indonesia Tommy Tampati mengatakan terkait masalah kepabeanan pihaknya sepenuhnya menyerahkan kepada pihak berwenang, dan menunggu hasilnya.
"Tapi pada prinsipnya siapapun yang berbuat sesuatu tidak sesuai UU. Kami mendukung penindakannya," ujar Tommy.
Terkait permasalahan awak kabin, menurut Tommy, Garuda Indonesia memiliki ribuan awak kabin, yang sejak awal dipilih secara profesional. Sehingga yang masuk di dalamnya pun memiliki moral dan integritas tinggi.
"Di Garuda di internal kami punya komitmen soal itu. Ketika awak kabin keluar dari yang sudah disepakati akan dikenakan sanksi," katanya.
(miq/miq) Next Article Pesawat Garuda Evakuasi Puluhan WNI dari Ukraina
Most Popular