
SBY Minta Jokowi Serius Kurangi Dampak Resesi ke Ekonomi RI
Muhammad Iqbal, CNBC Indonesia
12 December 2019 10:32

Jakarta, CNBC Indonesia - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menyampaikan pidato refleksi pergantian tahun 2019 di JCC, Jakarta, Rabu (11/12/2019) malam. Dalam serangkaian pesan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu, SBY menitikberatkan kepada masalah ekonomi.
"Kita mengetahui bahwa permasalahan dan tantangan yang mengemuka saat ini adalah ekonomi. Kita harus sungguh memberikan perhatian dan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasinya. Mengapa? Jika ekonomi menurun, apalagi memburuk, rakyatlah yang paling terkena dampaknya. Terutama rakyat golongan miskin dan kurang mampu, yang jumlahnya puluhan juta di negeri kita. Sebaliknya, jika ekonomi kita meningkat, taraf hidup rakyat akan meningkat pula," ujarnya.
Presiden ke-6 RI itu memahami pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri. Upaya-upaya itu meliputi menjaga pertumbuhan, fundamental dan aspek-aspek ekonomi makro yang lain.
"Kami amati, sebagian upaya itu berhasil dengan baik, sebagian belum. Paling tidak masih banyak pekerjaan rumah yang harus dilakukan," kata SBY.
Purnawirawan TNI itu pun mengatakan, tahun 2020 dan tahun-tahun ke depan, ekonomi global dan kawasan diperkirakan dalam keadaan yang tidak baik. Banyak yang mengatakan dunia akan mengalami resesi ekonomi. Artinya, pertumbuhan akan melambat atau tumbuh rendah.
Keadaan itu, lanjut SBY, akan berdampak negatif dan makin membebani ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dia menilai Indonesia tidak cukup hanya berjaga-jaga atau hanya siap untuk melakukan antisipasi dan adaptasi semata.
"Kita harus sangat serius dalam upaya mengurangi dampak buruk resesi dunia itu terhadap ekonomi kita. Sangat berbahaya kalau kita lalai dan bersikap "business as usual"," ujar SBY.
Lebih lanjut, dia memahami pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk "mengamankan" ekonomi kita di tahun 2020 mendatang. SBY juga mengikuti postur APBN tahun 2020 dan berbagai kebijakan yang dijalankan.
"Demokrat senang, dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk itu. Demokrat tidak ingin, dan tentu juga rakyat kita, perkiraan Bank Dunia tentang ekonomi kita menjadi kenyataan. Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita tidak serendah yang diperkirakan oleh Bank Dunia, yang menaruhnya di angka 4,9%," katanya.
"Jika dalam forum ini kami menyampaikan hal-hal untuk diwaspadai oleh pemerintah, tujuan kami sama dengan tujuan pemerintah. Ekonomi kita selamat, di kala ekonomi dunia sedang tidak cerah. Bahkan tetap tumbuh dengan baik. Kami yakin pemerintah memerlukan mitra yang berkata jujur dan apa adanya serta mitra yang siap membangun sinergi dan kerjasama yang baik. Kerja sama untuk kepentingan rakyat yang sama-sama kita cintai," lanjut SBY.
(miq/dob) Next Article Dunia Menuju Resesi, SBY Beri Banyak Masukan untuk Jokowi
"Kita mengetahui bahwa permasalahan dan tantangan yang mengemuka saat ini adalah ekonomi. Kita harus sungguh memberikan perhatian dan berupaya sekuat tenaga untuk mengatasinya. Mengapa? Jika ekonomi menurun, apalagi memburuk, rakyatlah yang paling terkena dampaknya. Terutama rakyat golongan miskin dan kurang mampu, yang jumlahnya puluhan juta di negeri kita. Sebaliknya, jika ekonomi kita meningkat, taraf hidup rakyat akan meningkat pula," ujarnya.
Presiden ke-6 RI itu memahami pemerintah telah berupaya sekuat tenaga untuk mengatasi permasalahan ekonomi dalam negeri. Upaya-upaya itu meliputi menjaga pertumbuhan, fundamental dan aspek-aspek ekonomi makro yang lain.
Purnawirawan TNI itu pun mengatakan, tahun 2020 dan tahun-tahun ke depan, ekonomi global dan kawasan diperkirakan dalam keadaan yang tidak baik. Banyak yang mengatakan dunia akan mengalami resesi ekonomi. Artinya, pertumbuhan akan melambat atau tumbuh rendah.
Keadaan itu, lanjut SBY, akan berdampak negatif dan makin membebani ekonomi Indonesia. Oleh karena itu, dia menilai Indonesia tidak cukup hanya berjaga-jaga atau hanya siap untuk melakukan antisipasi dan adaptasi semata.
"Kita harus sangat serius dalam upaya mengurangi dampak buruk resesi dunia itu terhadap ekonomi kita. Sangat berbahaya kalau kita lalai dan bersikap "business as usual"," ujar SBY.
Lebih lanjut, dia memahami pemerintah telah melakukan sejumlah langkah untuk "mengamankan" ekonomi kita di tahun 2020 mendatang. SBY juga mengikuti postur APBN tahun 2020 dan berbagai kebijakan yang dijalankan.
"Demokrat senang, dan memberikan apresiasi yang tinggi untuk itu. Demokrat tidak ingin, dan tentu juga rakyat kita, perkiraan Bank Dunia tentang ekonomi kita menjadi kenyataan. Kita ingin pertumbuhan ekonomi kita tidak serendah yang diperkirakan oleh Bank Dunia, yang menaruhnya di angka 4,9%," katanya.
"Jika dalam forum ini kami menyampaikan hal-hal untuk diwaspadai oleh pemerintah, tujuan kami sama dengan tujuan pemerintah. Ekonomi kita selamat, di kala ekonomi dunia sedang tidak cerah. Bahkan tetap tumbuh dengan baik. Kami yakin pemerintah memerlukan mitra yang berkata jujur dan apa adanya serta mitra yang siap membangun sinergi dan kerjasama yang baik. Kerja sama untuk kepentingan rakyat yang sama-sama kita cintai," lanjut SBY.
(miq/dob) Next Article Dunia Menuju Resesi, SBY Beri Banyak Masukan untuk Jokowi
Most Popular