SBY Bicara Pajak Loyo dan Nambah Utang Bisa Bebani Rakyat

M Iqbal, CNBC Indonesia
11 December 2019 20:08
Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato soal refleksi pergantian tahun 2019.
Foto: SBY dan AHY di Acara Wisuda Akademi Demokrat (Gibran Maulana/detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berpidato di hadapan kader Partai Demokrat dalam acara bertajuk Pidato Refleksi Pergantian Tahun 2019 di Jakarta Convention Center (JCC).

SBY ternyata menggarisbawahi soal tidak tercapainya pendapatan negara. Pasalnya penerimaan pajak cukup loyo.

"Penerimaan pajak jauh dari target. Sampai Oktober 2019 masih kurang Rp 599 triliun. Penerimaan pajak dan non-pajak ini pasti menambah angka defisit," kata SBY, Rabu (11/12/2019).

Menurut SBY, belanja pemerintah cukup tinggi. Hal ini menyebabkan defisit membengkak.

SBY Bicara Pajak Loyo dan Nambah Utang Bisa Bebani RakyatFoto: SBY dan AHY di Acara Wisuda Akademi Demokrat (Gibran Maulana/detikcom)


"Dari mana kita tutup defisit? Yang terlintas dan mudah menambah utang baru. Namun seberapa besar utang baru itu?"

"Andai rasio utang di angka 30 persen meningkat 5 persen dari lima tahun lalu, untuk apa digunakan? Apa itu produktif dan jaga pertumbuhan? Utang bangun infrastruktur juga sangat banyak," tegas SBY.

Ia mengatakan, menambah utang baru bukanlah satu-satunya cara. Hal ini pun menambahkan beban ke orang kurang mampu.

"Tambah utang baru bukan satu-satunya. Beri beban ke orang kurang mampu juga tidak bijaksana. Kurangi belanja pemerintah juga tidak tabu. Yang penting yang dikurangi jangan hajat hidup rakyat yang pokok," kata SBY.

[Gambas:Video CNBC]




(dru) Next Article Streaming! Penerimaan Pajak 2019 Seret, Apa Sebabnya?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular