Sri Mulyani Ingatkan CPNS Muda Kemenkeu Jangan Jadi Preman!

Lidya Julita Sembiring, CNBC Indonesia
11 December 2019 11:40
Demikian dikatakan Sri Mulyani pada
Foto: Menteri Keuangan Sri Mulyani memberikan ceramah umum pada Orientasi Pegawai Baru CPNS dari Rekruitmen Lulusan PKN STAN TA 2019 di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019) (CNBC Indonesia/Lidya Julita Sembiring).
Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan ceramah umum pada "Orientasi Pegawai Baru CPNS dari Rekruitmen Lulusan PKN STAN TA 2019" di Tennis Indoor Senayan, Jakarta, Rabu (11/12/2019).

Salah satu poin menarik dalam ceramah Sri Mulyani adalah peringatan kepada CPNS yang didominasi lulusan D1 dan D3 dengan rentang usia 17 tahun hingga 21 tahun itu untuk berlaku adil dalam memungut pajak.

Mulanya, eks Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengingatkan bahwa Kementerian Keuangan bertugas sebagai pengelola keuangan negara. Setiap tahun, Kemenkeu membuat dan menyusun APBN yang kemudian disampaikan kepada DPR RI oleh Presiden. Setelah itu, RUU APBN dibahas dan kemudian ditetapkan menjadi UU.

Dalam APBN, lanjut Sri Mulyani, ada tiga bagian penting, yaitu pendapatan, belanja, dan pembiayaan.

Dari sisi pendapatan, Kemenkeu diberi tugas berat mengumpulkan penerimaan negara. Motor utama adalah Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai.

"Ada bagian yang tidak terlalu dikenal tapi dia penting karena pendapatan negara dari pajak, bea cukai, dan PNBP (penerimaan negara bukan pajak) serta hibah. Itulah yang di kelompok penerimana negara. Ini adalah keluarga Kemenkeu yang mengelola keuangan negara. Kita kumpulkan rupiah per rupiah dari wajib pajak dan dunia usaha," kata Sri Mulyani.



Menteri terbaik versi CNBC Indonesia itu lantas mengingatkan ada aspek-aspek yang harus diperhatikan dalam pengumpulan pajak.

"Tidak bisa seenaknya ke perusahaan minta bayar pajak. Ada rambu-rambunya, aturannya dan etikanya. Yang masuk di WP dan BC yang lewat lalu lalang depan kita gak boleh kita langsung pajaki. Itu namanya preman. Kita lakukan berdasarkan aturan," ujar Sri Mulyani.

Kemudian dari sisi belanja, dia menyebut anggaran negara berdampak nyata. Ia mencontohkan pembangunan Kompleks Gelora Bung Karno yang menggunakan uang negara. Anggaran negara juga digunakan untuk menggaji polisi, membiayai pembangunan jalan, gaji dosen PKN STAN, hingga subsidi pupuk yang diterima petani.

"Jadi ke mana saja kalian menengok di situ disebut foot print dari keuangan negara," kata Sri Mulyani.

Kemudian, lanjut wanita kelahiran Bandar Lampung itu, adalah pembiayaan. Apabila ada defisit dan surplus maka akan dibiayai oleh Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR). Istilahnya pengelola utang negara. Ada pula Ditjen Kekayaan Negara yang mengelola aset-aset negara.

"Jadi saya ingin sampaikan selamat datang di institusi Kemenkeu yang luar biasa penting bagi NKRI. Yang kita kerjakan, hasilkan, pikirkan, lakukan itu sangat menentukan maju mundurnya Indonesia ini," ujar Sri Mulyani.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Kemenkeu Tanpa Pegawai Baru 5 Tahun ke Depan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular