Kementerian BUMN Respons Isu Jonan Jadi Dirut Garuda

Monica Wareza, CNBC Indonesia
09 December 2019 18:59
Demikian dijelaskan Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Senin (9/12/2019).
Foto: Kementerian BUMN (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto)
Jakarta, CNBC Indonesia - Beredar kabar bahwa mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan akan diangkat menjadi direktur utama diĀ PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA). Ia disebut-sebut akan menggantikan Ari Ashkara yang dicopot karena kasus penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang terungkap beberapa waktu lalu.

Namun demikian, hingga saat ini, Kementerian Badan Usaha Milik Negara masih belum memberikan penjelasan lebih lanjut mengenai pengganti Ari.

"Belum ada (pengajuan Jonan sebagai kandidat dirut Garuda Indonesia)," kata Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga di kantornya, Senin (9/12/2019).

Sejatinya, kabar Jonan masuk ke dalam BUMN bukan sesuatu yang baru. Beberapa waktu lalu, Jonan sudah memberikan tanggapan saat dikonfirmasiĀ detik.com perihal kabar akan menjadi petinggi di Garuda Indonesia.

"Perlu kah?," jawab Jonan ketika itu.

Selain Ari, Kementerian BUMN sudah memberhentikan empat orang direksi lantaran skandal penyelundupan motor Harley Davidson dan sepeda Brompton yang terungkap beberapa waktu lalu.

Hal itu disampaikan Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantor Kementerian BUMN, Senin (9/12/2019).

"Sudah dicopot. Yang terlibat langsung dicopot. Direktur operasi (Bambang Adisurya Angkasa) kena. Lima dicopot," ujar Arya.

"Selain direksi, itu urusan internal mereka (Garuda). (Kementerian) BUMN gak ikut campur. Yang mengaku-ngaku punya barang dari Bea Cukai harusnya kena," lanjutnya.

Kelima anggota dewan direksi yang dimaksud adalah Direktur Utama Ari Askhara, Direktur Teknik dan Layanan Iwan Joeniarto, Direktur Kargo dan Pengembangan Usaha Mohammad Iqbal, dan Direktur Human Capital Heri Akhyar, dan Direktur Operasi Bambang Adisurya Angkasa.



Dengan demikian, saat ini hanya tersisa dua direksi, yaitu Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko Fuad Rizal dan Direktur Niaga Pikri Ilham Kurniansyah. Jumat lalu, Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk sudah menetapkan Fuad sebagai pelaksana tugas direktur utama perseroan.

Dewan Komisaris PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk pun sudah membagi rata penugasan kepada Fuad dan Fikri. Berikut adalah detailnya:

a. Fuad Rizal sebagai pelaksana tugas direktur operasi dan plt direktur teknik dan layanan. Ia juga akan menjadi plt direktur utama dan direktur keuangan dan manajemen risiko sampai dengan penetapan definitif oleh RUPS.

b. Pikri Ilham Kurniansyah sebagai plt direktur human capital dan plt direktur kargo dan pengembangan usaha. Ia juga akan tetap menjabat sebagai direktur niaga sampai dengan penetapan definitif oleh RUPS

Pelaksana tugas itu juga telah menunjuk dan menetapkan pelaksana tugas harian untuk bertindak melaksanakan tugas dan fungsi sesuai bidang masing-masing, yaitu:

a. Capt Tumbal Manumpak Hutapea sebagai pejabat direktur operasi

b. Mukhtaris sebagai pejabat direktur teknik dan layanan

c. Joseph Dajoe K Tendean sebagai pejabat direktur kargo dan pengembangan usaha

d. Capt. Aryaperwira Adileksana sebagai pejabat direktur human capital

"Berkenaan dengan hal-hal tersebut di atas, dewan komisaris telah menyampaikan permintaan kepada direksi Garuda Indonesia agar segera menyelenggarakan RUPS untuk mengukuhkan pemberhentian sementara waktu anggota-anggota direksi tersebut, sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan," tulis Dewan Komisaris Garuda Indonesia.

(miq/miq) Next Article Rini tak Penuhi Panggilan KPPU Soal Rangkap Jabatan Sriwijaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular