Miris, Industri Pupuk RI Sekarat di Tengah Berlimpahnya Gas!

Tirta Citradi, CNBC Indonesia
06 December 2019 17:29
Masalahnya di Distribusi
Foto: PT Pupuk Indonesia
Kalau dalam satu tahun produksi gas mencapai 72,8 miliar m3 maka produksi per hari mencapai 199,4 juta m3. Total kebutuhan gas untuk lima entitas produsen pupuk terbesar tanah air mencapai 891 mmscfd atau setara dengan kurang lebih 25-26 juta m3 per hari.

Menurut data CEIC, total konsumsi gas Indonesia per hari setara dengan 106,78 juta m3. Artinya jika dibandingkan dengan produksi masih surplus.

Mengacu data di atas, artinya Indonesia tidak sedang krisis gas. Jumlah yang diekspor pun juga semakin lama semakin berkurang. Sejak 2013, porsi penggunaan dalam negeri selalu lebih besar ketimbang ekspor.

RI Tak Krisis Gas, Tapi Mengapa Industri Pupuk Kekurangan PasSumber : Ditjen Migas Kementerian ESDM

Fenomena kekurangan pasokan gas untuk industri pupuk ini disampaikan oleh Direktur PT Pupuk Indonesia Holding Company Aas Asikin Indat kemarin di hadapan anggota komisi VII DPR RI.

"Melihat supply dan demand, bukannya ngeri. Tapi ini ngeri sekali!" ujar Kardaya Warnika salah satu anggota dewan, dalam Rapat Dengar Pendapat bersama PT Pupuk Indonesia, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas), BPH Migas, dan Kementerian ESDM sendiri, kemarin.

Di hadapan para anggota dewan, Dirut PT Pupuk menjelaskan banyak kontrak gas yang akan berakhir dalam dua tiga tahun mendatang, dan belum ada kepastian perpanjangan bagi pabrik-pabrik pupuk.

"Industri pupuk memerlukan pasokan gas yang jangka panjang, sementara ini 2-3 tahun kami harapkan bisa jangka panjang. Mayoritas gas berakhir di 2021-2022, dan banyak yang belum ada kepastian gasnya termasuk alokasinya belum kami terima," ujar Asikin, saat rapat dengar pendapat bersama pemangku kepentingan di gedung dewan. Kamis (05/12/2019).

Masalah tak sampai di situ saja, harga gas untuk pupuk juga dinilai masih terlalu tinggi. Padahal, gas bumi adalah bahan baku utama untuk produksi pupuk urea dengan komposisi kurang lebih 70% dari total biaya produksi.

Artinya masalah kekurangan pasokan bukan karena Indonesia krisis gas tapi lebih ke arah distribusinya. Pemerintah harus segera menangani masalah ini jangan sampai target produksi pupuk nasional tak tercapai ujung-unjungnya memberatkan petani dan produktivitas jadi turun.



TIM RISET CNBC INDONESIA (twg/gus)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular