Flores, Pulau Pertama di RI yang Capai Target Energi Baru 23%

Gustidha Budiartie, CNBC Indonesia
28 November 2019 12:41
Demikian disampaikan Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Flores PLN Lambok R Siregar.
Foto: PLTP Sokoria (Gustidha Budiartie/CNBC Indonesia)
Ende, CNBC Indonesia - Kabar gembira datang dari timur Indonesia. Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur bakal jadi pulau pertama di bumi pertiwi yang mencapai target bauran energi baru terbarukan sebesar 23%.

Manager Unit Pelaksana Pembangkitan Flores PLN Lambok R Siregar memaparkan saat ini bauran energi baru di Flores sudah mencapai 18,9%.

"Porsinya 20 Megawatt (MW) dari total 112 Megawatt yang sudah terpasang saat ini," ujar Lambok, Kamis (28/11/2019).

Bauran energi baru akan melonjak jadi 23% di Flores mulai Februari 2020 mendatang, yakni dengan masuknya listrik dari Pembangkit Listrik Panas Bumi (PLTP) Sokoria sebanyak 5 MW.

Lambok melanjutkan, dengan begitu Flores akan lebih dulu mencapai target energi baru yang ditetapkan oleh pemerintah. Secara nasional, pemerintah menargetkan porsi bauran energi baru dan terbarukan bisa mencapai 23% di tahun 2025 mendatang.

"Flores bisa lebih cepat, tahun depan sudah tercapai. Bahkan di 2025 nanti porsinya bisa lebih besar," jelas Lambok.

PLTP Sokoria merupakan Independent Power Producer (IPP) atau dibangun oleh investor swasta berasal dari Islandia, yakni PT Sokoria Geothermal Indonesia.

Head of Corporate Affairs Sokoria Geothermal, Syahrini Nuryanti, memaparkan PLTP Sokoria memiliki kapasitas pembangkitan sebesar 30 Megawatt.

"Kami mulai dapat izin usaha panas bumi sejak 2015 di sini, dan melakukan pengeboran di lima sumur serta dalam proses pengeboran untuk sampai pengeboran ke-7," jelasnya.



Investasi yang dikeluarkan untuk setiap sumur mencapai US$ 5 juta, kedalaman sumur bisa mencapai hingga 2000 meter. Proses pembangunan PLTP sampai saat ini masih on progress, namun dipastikan unit pertama sebesar 5 MW akan beroperasi komersial pada 2020 mendatang.

Lambok menambahkan, listrik yang dibeli PLN dari PLTP Sokoria juga cukup terjangkau yakni Us$ 12 sen per Kwh. Ini, kata dia, lebih murah ketimbang BPP Flores yang mencapai Rp 2.542 per Kwh.

Masih tingginya BPP tersebut, kata Lambok, dikarenakan keberadaan pembangkit diesel yang masih mendominasi.

"Tapi nanti lama-lama ini berkurang, dan kita ganti dengan pembangkit EBT. Kami di sini punya PLTP, PLTS, PLTMH, dan lainnya," ujarnya.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Tahun Depan Flores Capai Bauran Energi Baru 23%

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular