
Ssst.. Ada yang Menegur Presiden: Jokowi, Hati-hati!
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
28 November 2019 10:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) diingatkan soal kondisi ekonomi global bisa saja menjadi berbahaya dan mengganggu ekonomi Indonesia.
Dua bos lembaga besar yakni Bank Dunia dan IMF yang langsung mengingatkan Jokowi.
"Kondisi ekonomi dunia kemungkinan bisa turun. Managing Director IMF [Kristalina Georgieva] kemudian Presiden Bank Dunia [David Malpass] bertemu dengan saya bilang Jokowi hati-hati kondisi global belum jelas. Jadi lebih baik fiskalnya prudent," kata Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
"Saya setuju fiskal harus prudent," imbuh Jokowi.
Menurutnya, APBN akan terus dijaga dengan baik. Walaupun ada pelebaran defisit di tahun ini dan tahun depan.
"Tahun ini APBN kita pasang angka di 1,9% [defisit] tapi mungkin juga akan bergerak. Tapi semua masih prudent di bawah angka 3% atau 2,5% dari PDN," jelasnya.
Jokowi mengatakan ekonomi Indonesia pada 2019 hanya bisa tumbuh antara 5,04%-5,05%. Jokowi menyebutkan level pertumbuhan itu menjadi tantangan bagi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.
"Tantangan kita ada di mana? Saya kira kita masih masalah pertumbuhan ekonomi tahun ini angka nantinya 5,04%-5,05%. Tahun depan memang kondisi ekonomi global yang menurut Bank Dunia, menurut IMF kemungkinan bisa turun lagi karena persoalan yang ada belum bisa diselesaikan," kata Jokowi.
(dru/dru) Next Article Istana Angkat Suara PDB Kuartal II-2020 Jatuh Hingga -5,32%
Dua bos lembaga besar yakni Bank Dunia dan IMF yang langsung mengingatkan Jokowi.
"Kondisi ekonomi dunia kemungkinan bisa turun. Managing Director IMF [Kristalina Georgieva] kemudian Presiden Bank Dunia [David Malpass] bertemu dengan saya bilang Jokowi hati-hati kondisi global belum jelas. Jadi lebih baik fiskalnya prudent," kata Jokowi dalam acara Kompas CEO Forum di Jakarta, Kamis (28/11/2019).
![]() |
Menurutnya, APBN akan terus dijaga dengan baik. Walaupun ada pelebaran defisit di tahun ini dan tahun depan.
"Tahun ini APBN kita pasang angka di 1,9% [defisit] tapi mungkin juga akan bergerak. Tapi semua masih prudent di bawah angka 3% atau 2,5% dari PDN," jelasnya.
Jokowi mengatakan ekonomi Indonesia pada 2019 hanya bisa tumbuh antara 5,04%-5,05%. Jokowi menyebutkan level pertumbuhan itu menjadi tantangan bagi Indonesia di tengah perlambatan ekonomi global.
"Tantangan kita ada di mana? Saya kira kita masih masalah pertumbuhan ekonomi tahun ini angka nantinya 5,04%-5,05%. Tahun depan memang kondisi ekonomi global yang menurut Bank Dunia, menurut IMF kemungkinan bisa turun lagi karena persoalan yang ada belum bisa diselesaikan," kata Jokowi.
(dru/dru) Next Article Istana Angkat Suara PDB Kuartal II-2020 Jatuh Hingga -5,32%
Most Popular