
Simak, Cerita Sri Mulyani di Depan Mahasiswa Soal APBN 2020
Lidya Julita S, CNBC Indonesia
27 November 2019 12:33

Depok, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bercerita menyusun Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) bukan lah hal yang mudah. Dibutuhkan diskusi yang panjang di internal Kementerian Keuangan hingga ke anggota dewan.
Ia menjelaskan, bahkan untuk APBN 2020 saja sudah dilakukan pembahasan sejak Maret 2019 lalu. Dimana ditentukan outlook terlebih dahulu dan dibawa untuk dibahas ke anggota dewan untuk menghasilkan asumsi makronya.
"Menyusun APBN, pertama diskusi sama DPR mengenai outlook. APBN 2020 kita diskusi mulai Maret, maka muncul asumsi makro," ujar Sri Mulyani dalam kuliah umum Universitas Indonesia, Rabu (27/11/2019).
Dia menjelaskan, setelah pembahasan panjang maka APBN akan disahkan oleh Presiden dalam nota keuangan yang dilakukan pada 16 Agustus 2019. Ia merinci pada 2020 pertumbuhan ekonomi di patok 5,3%, inflasi 3,1% dan rupiah di Rp 14.400.
"Jadi dengan asumsi makro itu baru kita menentukan berapa jumlah penerimaan yang akan kita collect next year, tax ratio nya seperti apa dan gimana cara mencapainya. Lalu berapa yang kita belanjakan, untuk apa, itu yang kita lakukan dan tahun depan defisitnya berapa," jelasnya.
Bendahara negara ini menekankan, banyak poin yang ada di APBN yang perlu disusun. Namun, kalau bicara mengenai kebijakan fiskal, masyarakat hanya fokus pada utang saja.
Ia menilai hal itu wajar karena utang merupakan isu umum yang gampang untuk dipolitisasi oleh banyak pihak. Padahal, ia menekankan bahwa unsur APBN tidak hanya utang dan utang biasanya juga akan kembali untuk kepentingan rakyat.
"kalau bicara fiskal, biasanya orang fokus soal utang aja, itu karena adalah isu menarik secara politik. Tapi APBN lebih dari itu, berbagai hal," tegasnya.
(dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Ia menjelaskan, bahkan untuk APBN 2020 saja sudah dilakukan pembahasan sejak Maret 2019 lalu. Dimana ditentukan outlook terlebih dahulu dan dibawa untuk dibahas ke anggota dewan untuk menghasilkan asumsi makronya.
"Menyusun APBN, pertama diskusi sama DPR mengenai outlook. APBN 2020 kita diskusi mulai Maret, maka muncul asumsi makro," ujar Sri Mulyani dalam kuliah umum Universitas Indonesia, Rabu (27/11/2019).
"Jadi dengan asumsi makro itu baru kita menentukan berapa jumlah penerimaan yang akan kita collect next year, tax ratio nya seperti apa dan gimana cara mencapainya. Lalu berapa yang kita belanjakan, untuk apa, itu yang kita lakukan dan tahun depan defisitnya berapa," jelasnya.
Bendahara negara ini menekankan, banyak poin yang ada di APBN yang perlu disusun. Namun, kalau bicara mengenai kebijakan fiskal, masyarakat hanya fokus pada utang saja.
Ia menilai hal itu wajar karena utang merupakan isu umum yang gampang untuk dipolitisasi oleh banyak pihak. Padahal, ia menekankan bahwa unsur APBN tidak hanya utang dan utang biasanya juga akan kembali untuk kepentingan rakyat.
"kalau bicara fiskal, biasanya orang fokus soal utang aja, itu karena adalah isu menarik secara politik. Tapi APBN lebih dari itu, berbagai hal," tegasnya.
(dru) Next Article Momen Sri Mulyani Pimpin Serah Terima Jenazah JB Sumarlin
Most Popular