
Dua Petenis Muda Pemenang BNI Tennis Open 2019

Jakarta, CNBC Indonesia - Petenis unggulan teratas, Christopher 'Christo' Rungkat (29) dan Aldila Sutjiadi (24) keluar sebagai juara tunggal BNI Tennis Open 2019. Christo menjadi yang terbaik di kelompok putra setelah mengalahkan Muhammad Rifqi Fitriadi (20) lewat pertarungan straight set 6-4 dan 6-4, sedangkan Aldila menguasai sektor putri dengan mengandaskan perlawanan Fadona Titalyana Kusumawati (19) lewat pertarungan straight set 6-1 dan 6-3.
Aldila Sutjiadi
Aldila, Dara kelahiran Jakarta 2 Mei 1995 menuturkan, "Di babak final ini, saya bermain lebih santai dan agresif dibandingkan babak sebelumnya. Servis pertama juga bagus sehingga bisa menekan lawan dari awal. Akhirnya saya bisa bermain lebih bagus di babak final, sehingga berhasil memperoleh poin lebih di kedua babak dan meraih juara."
Berkarier sebagai petenis profesional sejak 2010, Aldila Sutjiadi telah mengukir banyak prestasi. Mulai dari sapu bersih medali emas di PON Riau 2012 hingga menjadi juara Asian Games 2018 bersama Christopher Rungkat di nomor ganda campuran. Petenis putri andalan Pelatnas Indonesia ini telah mempelajari tenis dari kecil dan mengawali karirnya saat berusia 15 tahun.
Dalam kesehariannya, selain latihan fisik, perempuan lulusan S1 Matematika Ekonomi di University of Kentucky, Amerika ini pada saat senggang dan weekend senang menghabiskan waktu ke Mall untuk jalan-jalan, nonton film bergenre drama dan action, serta bertemu dengan teman-teman. Selain itu, Aldila juga senang menghabiskan waktu untuk hobi lainnya yaitu bermain game dan menembak.
Aldila yang ditemui setelah pertandingan final menambahkan, "Perkembangan tenis di Indonesia sudah cukup bagus namun perlu ditingkatkan lagi untuk para petenis juniornya dengan cara menambah pertandingan lebih banyak lagi di Indonesia yang bertaraf nasional dan internasional."
Christopher Rungkat
Christopher Rungkat, petenis pria berdarah Belanda-Kamboja-Indonesia mengatakan, "Saya merasa cukup bagus dan puas dengan performance di babak final BNI Tennis Open 2019l, karena sudah hampir 2 tahun saya tidak bermain di kategori single. Permainan saya di luar ekspektasi, sehingga berhasil mengalahkan lawan dengan cepat di kedua babak dan raih juara."
Pemilik nama lengkap Christopher Benjamin Rungkat ini menghabiskan karier juniornya di Eropa. Ia memperoleh emas pertamanya dalam perhelatan French Open 2008. Christopher menjadi orang asia kedua yang bermain di Eropa setelah Kei Nishikori. Kariernya pun menanjak. Setelah sempat memperoleh perunggu di nomor ganda putra SEA Games 2009, Christopher berhasil merebut emas di nomor single, ganda putra, dan beregu sekaligus pada SEA Games 2011 di Palembang. Selain itu, ia meraih Medali Emas Single SEA Games 2017, Medali Perak Ganda Campuran SEA Games 2017, Medali Emas Ganda Campuran Asian Games 2018, dan sederet prestasi lainnya.
"Akhir-akhir ini saya menyukai fotografi, menghabiskan waktu luang dengan menonton TV Show, dan wisata kuliner di setiap negara yang dikunjunginya. Dari beberapa negara, saya suka masakan Portugis karena rasanya unik dan mirip masakan Indonesia," tambah Christo.
Petenis dengan berat badan 68 kilogram dan tinggi 174 sentimeter ini di masa depan, setelah gantung raket, bercita-cita ingin melanjutkan kuliah dan mengembangkan Christopher Benjamin Rungkat Foundation yang telah didirikannya sejak April 2016. Yayasan tersebut ia bangun untuk mencari bibit dan mengorbitkan petenis muda untuk terjun di PRO.
"Saya sudah melewati proses menjadi petenis PRO, jadi kurang lebih cukup mengerti. Saya percaya untuk menambah jam terbang pemain junior adalah mengikuti banyak kompetisi, seperti yang sudah dijalankan Christopher Benjamin Rungkat Foundation ini. Sudah ratusan anak dari berbagai daerah mengikuti kompetisi yang terbagi dalam beberapa kelompok umur seperti 10, 12, 14, dan 16 yang masing-masing terdiri dari kategori putra dan putri," tutupnya.
![]() |
(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB