
BNI Biayai Pabrik Amonium Nitrat Berkapasitas 75.000 Ton

Jakarta, CNBC Indonesia - PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BNI) menandatangani Perjanjian Kredit senilai Rp 796 miliar dengan PT Kaltim Amonium Nitrat untuk membangun Pabrik Amonium Nitrat di Bontang, Kalimantan Timur. Pabrik dengan kapasitas 75.000 ton per tahun ini diharapkan dapat memenuhi kebutuhan bahan peledak utama yang dibutuhkan di dalam negeri.
Penandatangan Perjanjian Kredit dilakukan oleh Direktur Utama PT Kaltim Amonium Nitrat Bimo Noesantoropoetro bersama dengan Pemimpin Divisi BUMN dan Instritusi Pemerintah BNI Babas Bastaman di Jakarta, Selasa (26 November 2019). Hadir menyaksikan acara tersebut Direktur Bisnis Konsumer BNI Anggoro Eko Cahyo, Direktur Utama PT Dahana (Persero) Budi Antono, serta Direktur Teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kalimantan Timur Satriyo Nugroho.
PT Kaltim Amonium Nitrat merupakan perusahaan patungan antara Dahana melalui anak usahanya PT Dahana Investama Corp dengan PT Pupuk Kalimantan Timur yang merupakan anak usaha PT Pupuk Indonesia (Persero). BNI telah terlebih dahulu turut memberikan dukungan pemenuhan kebutuhan pembiayaan kepada Dahana sejak tahun 2012 dan PT Pupuk Kalimantan Timur sejak 2013.
BNI memberikan dukungan penuh untuk bisnis PT DAHANA (Persero) dan PT Pupuk Kalimantan Timur demi mewujudkan kemandirian industri bahan peledak di dalam negeri, terutama Amonium Nitrat yang merupakan bahan baku utama bahan peledak yang akan mendukung industri pertambangan," tutur Anggoro Eko Cahyo.
Sementara itu, Direktur Utama Dahana Budi Antono mengungkapkan bahwa seluruh produk yang dihasilkan dari Pabrik Amonium Nitrat ini akan diambil untuk memenuhi sebagian kebutuhan Amonium Nitrat Dahana. Adapun bahan baku utama untuk produksi Amonium Nitrat yaitu amoniak akan disediakan oleh PT Pupuk Kalimantan Timur.
"Dengan dibangunnya Pabrik Amonium Nitrat ini diharapkan dapat menjadi katalisator bagi tumbuh kembangnya industri turunan baik untuk komersial maupun untuk industri pertahanan", ujar Budo Antono.
Dengan total investasi mencapai lebih kurang Rp 1,1 triliun, pembangunan Pabrik Amonium Nitrat akan dikerjakan oleh Konsorsium PT Wijaya Karya dan Sedin Engineering, Co Ltd. Pembangunannya akan membutuhkan waktu sekitar 30 bulan, terhitung sejak akhir tahun ini.
Dengan pembiayaan sebesar Rp 796 miliar dari BNI, diharapkan pembangunan pabrik Amonium Nitrat ini dapat terealisasi tepat waktu guna mendorong terlaksananya kemandirian industri bahan peledak di Indonesia, sehingga industri bahan peledak nasional bisa menjadi "Tuan di Negeri Sendiri".
(adv/adv) Next Article Mantap! BJTM Berhasil Jadi BPD Terbesar dalam KUB