Pertamina Ajukan Skema Kilang Balikpapan ke Aramco

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
26 November 2019 15:47
Jika negosiasi kilang Cilacap buntu, Pertamina tawarkan skema kilang Balikpapan ke Saudi Aramco
Foto: Pers Conference PEF 2019/ anisatul umah
Jakarta, CNBC Indonesia- Sampai saat ini nasib investasi kilang Cilacap masih belum ada kepastian. Namun, PT Pertamina (Persero) memastikan investasi Saudi Aramco tak akan lepas begitu saja dan akan masuk ke Indonesia.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan perusahaan menawarkan dua opsi ke Saudi Aramco. Opsi pertama adalah tawaran investasi kilang Cilacap yang masih dinegosiasikan untuk nilai valuasinya. Kedua, Pertamina menyiapkan investasi dengan skema kilang Balikpapan sebagai alternatif untuk Aramco. 

"Kalau tidak sepakat dengan valuasi, ada skema yang sama dengan Balikpapan," kata dia. Skema ini menawarkan kilang yang eksisting tidak dispin-off tapi tetap bangun kilang sendiri.

Nantinya, jelas Pertamina, dengan skema baru ini maka kedua perusahaan akan membentuk perusahaan patungan membangun fasilitas kilang baru di Cilacap tanpa memasukan perhitungan aset eksisting yang dimiliki Pertamina.

Kendati dengan mekanisme baru, Pertamina tetap memiliki keinginan untuk menjadi pemilik mayoritas proyek RDMP Cilacap. Pada proyek Kilang Cilacap Pertamina memiliki saham mayoritas 55% dan Saudi Aramco menguasai 45%. Pembagian tersebut sudah sesuai dengan kesepakatan kedua perusahaan dalam head of agreement yang ditandatangani akhir 2015.

Investasi kilang Cilacap memang masih menanti hitungan pasti yang sedang diaudit oleh lembaga audit. Ada selisih nilai valuasi antara PT Pertamina (Persero) dan calon investor raksasa Saudi Aramco. Nilai awal, investasi diperkirakan bisa mencapai US$ 5,6 miliar atau setara Rp 78,4 triliun dengan asumsi kurs Rp 14.000/US.



Selisih ini artinya ada kemajuan di lobi beberapa waktu ini. Semula valuasi nilai yang diajukan adalah US$ 5,6 miliar lalu ditawar oleh Saudi Aramco menjadi US$ 2,8 miliar, artinya ada perbedaan nilai 2 kali lipat. Jika tersisa selisih US$ 1,5 miliar dari valuasi, artinya lobi sudah digenjot ke angka US$ 4,1 miliar.

Ketika kilang Cilacap berhasil di revitalisasi melalui Refinery Development Master Plan (RDMP), kapasitas produksi minyak dapat terangkat dari 348.000 bpd menjadi 400.000 bpd.





[Gambas:Video CNBC]




(gus/gus) Next Article Digantung Aramco, Nasib Kilang Cilacap Ditentukan Bulan Ini

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular