
Tugas Berat Ahok di Pertamina: Impor Migas & Kilang Minyak!
Monica Wareza & Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 November 2019 18:33

Jakarta, CNBC Indonesia - Terjawab sudah posisi Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok di PT Pertamina (Persero). Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan Ahok akan menjadi komisaris utama di perusahaan migas raksasa tersebut.
"Insya Allah saya rasa sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan menjadi komisaris utama Pertamina," kata Erick, saat dijumpai di kompleks istana kepresidenan, Jumat (22/11/2019).
Ahok, lanjut Erick, nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang akan menjadi wakil komisaris utama.
Erick pun menjelaskan Ahok memiliki tugas berat di Pertamina, dan memastikan perusahaan tersebut bisa mencapai target-targetnya. Di antaranya mengurangi impor migas dan pembangunan kilang.
"Bagaimana kurangi impor migas harus tercapai, bukan berarti anti impor tapi mengurangi. Proses-proses dari refinery juga sangat berat, karena itulah kemarin kita perlu orang yang pendobrak," jelas Erick.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menambahkan penempatan Ahok diharapkan bisa mengawasi kinerja direksi dengan ketat untuk percepatan kinerja Pertamina. "Kita tahu saat ini Pak Erick memang kencang urusan komisaris di depan tangan, perkuat komisaris jadi perannya besar. Ahok jadi ketua kelas Pertamina."
Selain impor migas dan memastikan pembangunan kilang, Arya juga menekankan soal pengawasan dan efisiensi yang juga perlu ditekankan. Termasuk juga negosiasi dengan Saudi Aramco untuk kilang minyak Cilacap. "Semua tugas komisaris," katanya.
(gus/gus) Next Article Gaya Ahok Hingga Condro yang Resmi Jadi Komisaris Pertamina
"Insya Allah saya rasa sudah putus dari beliau, Pak Basuki akan menjadi komisaris utama Pertamina," kata Erick, saat dijumpai di kompleks istana kepresidenan, Jumat (22/11/2019).
Ahok, lanjut Erick, nantinya akan didampingi oleh Wakil Menteri BUMN Budi Gunadi Sadikin yang akan menjadi wakil komisaris utama.
"Bagaimana kurangi impor migas harus tercapai, bukan berarti anti impor tapi mengurangi. Proses-proses dari refinery juga sangat berat, karena itulah kemarin kita perlu orang yang pendobrak," jelas Erick.
Staf Khusus Kementerian BUMN Arya Sinulingga menambahkan penempatan Ahok diharapkan bisa mengawasi kinerja direksi dengan ketat untuk percepatan kinerja Pertamina. "Kita tahu saat ini Pak Erick memang kencang urusan komisaris di depan tangan, perkuat komisaris jadi perannya besar. Ahok jadi ketua kelas Pertamina."
Selain impor migas dan memastikan pembangunan kilang, Arya juga menekankan soal pengawasan dan efisiensi yang juga perlu ditekankan. Termasuk juga negosiasi dengan Saudi Aramco untuk kilang minyak Cilacap. "Semua tugas komisaris," katanya.
(gus/gus) Next Article Gaya Ahok Hingga Condro yang Resmi Jadi Komisaris Pertamina
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular