Mulai 1 Desember PT KAI Tambah Perjalanan Kereta

Efrem Siregar, CNBC Indonesia
25 November 2019 19:27
PT Kereta Api Indonesia (PT KAI Persero) menyiapkan beberapa layanan kereta.
Foto: ist/wikipedia
Jakarta, CNBC Indonesia - PT Kereta Api Indonesia (PT KAI Persero) menyiapkan 3 kereta penumpang baru mulai 1 Desember 2019. Ketiganya adalah Anjasmoro Ekspres, Dharmawangsa Ekspres, dan Sancaka Utara dari Pasar Senen.

Korporat Deputi Direktur Operasi PT KAI Heri Siswanto, KA Anjasmoro Ekspres merupakan KA relasi Jakarta Pasar Senen-Jombang Kota dengan kelas Eksekutif dan Ekonomi.

"KA Dharmawangsa Ekspres untuk Jakarta Pasar Senen-Surabaya Pasar Turi kelas eksekutif dan ekonomi, lalu Sancaka Utara Surabaya Pasar Turi-Kutoarjo kelas eksekutif dan bisnis," kata Heri di kantor Kemenhub, Senin (25/11/2019).

Selain dari Pasar Senen, juga ada tambahan dari Stasiun Gambir, bisa disimak di sini.

Menurut Heri, kereta baru tersebut akan beroperasi pada 1 Desember 2019 mendatang seiring dengan berlakunya grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2019 yang menggantikan Gapeka 2017.

Selain kereta baru, ada juga penambahan stasiun baru dan perubahan stasiun. Untuk stasiun baru beradi di Daop 1 yaitu stasiun Bekasi Timur dan Stasiun Telaga Murni. Sementara di divre 3, stasiun baru itu antara lain stasiun Kramasan, Muaralawai, Pos Blok Cambai, dan Pos Blok Patih Galung.

Yang menjadi perhatian adalah perubahan nama stasiun. Stasiun Barat di Daop 7 akan berganti nama menjadi stasiun Magetan, Jawa Timur, sementara stasiun Paron akan menjadi stasiun Ngawi.

Kemudian di Daop 9, ada stasiun Karangasem berubah nama menjadi stasiun Banyuwangi Kota, Jawa Timur. Stasiun Banyuwangi Baru yang dekat dengan pelabuhan penyeberangan Jawa-Bali akan berubah nama menjadi stasiun Ketapang.

"Di aplikasi saat membeli tiket, nama stasiunnya juga akan berubah. Nanti stasiun Barat ngga ada, itu berubah menjadi stasiun Magetan, Paron berubah menjadi Ngawi," kata Heri.



Perubahan nama stasiun dilakukan setelah pihak PT KAI menerima surat usulan perubahan dari Pemerintah Daerah setempat. Dirjen Perkeretapian Kemenhub melakukan perubahan Gapeka 2019 dengan beberapa pertimbangan, di antaranya penambahan jalur ganda KA, penambahan lintas baru dan perubahan perjalanan luar biasa (PLB) dan Kereta Api Luar Biasa (KLB).
KRL Sering Terlambat

Revitalisasi stasiun Manggarai dan Stasiun Jatinegara  di Jakarta menjadi penyebab mengapa KRL Jabodetabek berjalan lebih lambat dari biasanya belakangan ini. Tak jarang penumpang tertahan di dalam KRL yang berhenti sampai belasan menit, terutama sebelum tiba di stasiun Manggarai.

Vice President Operasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Broer Rizal menjelaskan, perlambatan KRL akibat pengerjaan pada dua stasiun tersebut tak dapat terelakan.

"Kelambatan-kelambatanmodaKRL selama beberapa bulan, salah satu yang menjadi faktor penyebabnya adanya revitalisasi StasiunManggarai dan stasiunJatinegara, itu tidak bisa terhindarkan," katanya.
"Saya apresiasi tim Dirjen [Perkeretaapian] karena di tengah pekerjaan, kereta api tidak boleh berhenti sama sekali berhenti tapi pekerjaan masih bisa berlanjut," kata Broer di kantor Kemenhub, Jakarta, Senin (25/11/2019).

Rencananya, revitalisasi stasiun Manggarai akan selesai pada 2021. Namun, revitalisasi bukan satu-satunya alasan. Banyak kereta tambahan melintas yang mempengaruhi jadwal perjalanan. Padahal nama-nama kereta api ini tak ada dalam grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2017 yang berlaku saat ini.

Masalah lainnya adalah prioritas KRL juga berada dalam lintas yang sama untuk kereta api barang dan kereta api jarak jauh. Saat kereta jarak jauh akan melintas, maka petugas harus membiarkan kereta tersebut lewat lebih dahulu ketimbang KRL.

"KRL berjalan dengan lintas kereta api jarak jauh, kereta bandara dan kereta barang. Itu harus diprioritaskan sehingga KRL di beberapa koridor harus mengalah."
"Semisal di Cikarang, kereta Argo Parahyangan kan melintas langsung di semua stasiun, maka Argo Parahyangan diprioritaskan. Ini memang berefek domino dengan yang lainnya," kata Broer.

Dengan diumumkannya Gapeka 2019, maka persoalan dianggap bisa sedikit terurai. Kereta tambahan atau kereta luar biasa (KLB) yang sebelumnya belum masuk dalam Gapeka 2017 akan masuk dalam perjalanan reguler Gapeka 2019 sehingga perjalanannya dapat diharmonisasikan.

Jumlah perjalanan KRL per hari akan bertambah dari 945 KA menjadi 1.057 KA. Artinya, waktu antara kereta (headway) akan menjadi lebih rapat, dari sebelumnya 5,8 menit menjadi 5,5 menit.

(hoi/hoi) Next Article Mudik.. Mudik.. 7 KA Jarak Jauh Operasi Lagi, Ini Daftarnya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular