
Hore! Mulai 1 Desember Naik KA Bisa Makin Ngebut Lho
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
25 November 2019 18:06

Jakarta, CNBC Indonesia - Mulai 1 Desember 2019 kecepatan perjalanan kereta api bakal lebih cepat. Hal ini sejalan kebijakan perubahan grafik perjalanan kereta api (Gapeka).
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan akan ada perubahan perjalanan kereta api menyesuaikan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2019, yang menggantikan Gapeka 2017.
Berdasarkan Gapeka 2019, akan ada 2.079 perjalanan kereta api per hari, bertambah dari Gapeka 2017 yang hanya mencapai 1.802 kereta api per hari. Untuk perjalanan KA jarak jauh bertambah dari 212 KA menjadi 291 KA, sementara perjalanan KRL bertambah dari 945 menjadi 1.057 KA.
"Gapeka diubah jika terjadi perubahan prasarana, kalau jumlahnya bertambah atau yang single track menjadi double track, armada semakin banyak tentu dilakukan perubahan," kata Dirjen Perkeretapian Zulfikri dalam konferensi pers Gapeka 2019 di kantornya, Senin (25/11/2019).
Perubahan perjalanan kereta akan berlaku mulai 1 Desember 2019. Zulfikri menjelaskan, perbedaan Gapeka 2017 dan 2019 bisa dilihat dari kecepatan KA. Sebagai contoh perjalanan KA di lintas Jawa mengalami peningkatan kecepatan sekitar 21%. Ini terjadi salah satunya karena penambahan double track di sana.
"Misalkan Cirebon-Tegal dari 100 km/jam menjadi 105 km/jam, Sukabumi-Gandasuli peningkatannya signifikan dari 65 km/jam menjadi 80 km/jam," kata Zulfikri.
Sementara untuk lintas KA di Sumatera hanya meningkat kecepatannya sekitar 15,2%. Menurut Zulfikri jalur ganda KA hanya terdapat di wilayah Sumatera bagian Selatan. Sebagai contoh kecepatan KA di Kotabumi-Cempaka dari 70 km/jam menjadi 80 km/jam.
Pembangunan jalur kereta api sampai September 2019 mencapai 853,49 km'sp atau bertambah 133,63 km'sp. Angka ini meliputi pembangunan jalur ganda dan reaktivasi rel kereta. Selain itu, ada perubahan nama stasiun, penambahan stasiun baru dan penambahan kereta baru.
Stasiun Barat menjadi stasiun Magetan, stasiun Paron menjadi stasiun Ngawi, Stasiun Karangasem menjadi Banyuwangi Kota dan stasiun Banyuwangi baru akan menjadi stasiun Ketapang. Saat membeli tiket baru pada 1 Desember 2019 nanti, nama stasiun lama sudah tak ada.
Vice President Operasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Broer Rizal mengatakan pihaknya akan merealisasikan Gapeka 2019 secara bertahap. KRL tak langsung mengubah layanannya pada 1 Desember 2019.
"Perjalanan yang sudah 1.057 KA pada Gapeka 2019 nantinya tidak akan kami relaisasikan 1 Desember, kami hanya jalankan 967 KA secara bertahap di Januari, di setiap trisemester dievaluasi sehingga akhir tahun bisa kami realisasikan," kata Broer.
Tarif kereta dipastikan tak akan mengalami perubahan. Zulfikri mengatakan sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan sejak awal November 2019 sehingga ia yakin tak akan terlalu mengganggu layanan selama Natal dan Tahun Baru 2020.
(hoi/hoi) Next Article Tarif KA Perintis Disubsidi, Harganya Ada yang Hanya Rp 1.000
Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyampaikan akan ada perubahan perjalanan kereta api menyesuaikan grafik perjalanan kereta api (Gapeka) 2019, yang menggantikan Gapeka 2017.
Berdasarkan Gapeka 2019, akan ada 2.079 perjalanan kereta api per hari, bertambah dari Gapeka 2017 yang hanya mencapai 1.802 kereta api per hari. Untuk perjalanan KA jarak jauh bertambah dari 212 KA menjadi 291 KA, sementara perjalanan KRL bertambah dari 945 menjadi 1.057 KA.
"Gapeka diubah jika terjadi perubahan prasarana, kalau jumlahnya bertambah atau yang single track menjadi double track, armada semakin banyak tentu dilakukan perubahan," kata Dirjen Perkeretapian Zulfikri dalam konferensi pers Gapeka 2019 di kantornya, Senin (25/11/2019).
Perubahan perjalanan kereta akan berlaku mulai 1 Desember 2019. Zulfikri menjelaskan, perbedaan Gapeka 2017 dan 2019 bisa dilihat dari kecepatan KA. Sebagai contoh perjalanan KA di lintas Jawa mengalami peningkatan kecepatan sekitar 21%. Ini terjadi salah satunya karena penambahan double track di sana.
"Misalkan Cirebon-Tegal dari 100 km/jam menjadi 105 km/jam, Sukabumi-Gandasuli peningkatannya signifikan dari 65 km/jam menjadi 80 km/jam," kata Zulfikri.
Sementara untuk lintas KA di Sumatera hanya meningkat kecepatannya sekitar 15,2%. Menurut Zulfikri jalur ganda KA hanya terdapat di wilayah Sumatera bagian Selatan. Sebagai contoh kecepatan KA di Kotabumi-Cempaka dari 70 km/jam menjadi 80 km/jam.
Pembangunan jalur kereta api sampai September 2019 mencapai 853,49 km'sp atau bertambah 133,63 km'sp. Angka ini meliputi pembangunan jalur ganda dan reaktivasi rel kereta. Selain itu, ada perubahan nama stasiun, penambahan stasiun baru dan penambahan kereta baru.
Pilihan Redaksi |
Stasiun Barat menjadi stasiun Magetan, stasiun Paron menjadi stasiun Ngawi, Stasiun Karangasem menjadi Banyuwangi Kota dan stasiun Banyuwangi baru akan menjadi stasiun Ketapang. Saat membeli tiket baru pada 1 Desember 2019 nanti, nama stasiun lama sudah tak ada.
Vice President Operasi PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) Broer Rizal mengatakan pihaknya akan merealisasikan Gapeka 2019 secara bertahap. KRL tak langsung mengubah layanannya pada 1 Desember 2019.
"Perjalanan yang sudah 1.057 KA pada Gapeka 2019 nantinya tidak akan kami relaisasikan 1 Desember, kami hanya jalankan 967 KA secara bertahap di Januari, di setiap trisemester dievaluasi sehingga akhir tahun bisa kami realisasikan," kata Broer.
Tarif kereta dipastikan tak akan mengalami perubahan. Zulfikri mengatakan sosialisasi kepada masyarakat sudah dilakukan sejak awal November 2019 sehingga ia yakin tak akan terlalu mengganggu layanan selama Natal dan Tahun Baru 2020.
(hoi/hoi) Next Article Tarif KA Perintis Disubsidi, Harganya Ada yang Hanya Rp 1.000
Most Popular