Ditawari Erick Jadi Bos BUMN? Ini Jawaban Sandiaga Uno

Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
20 November 2019 13:47
Demikian disampaikan Sandiaga di sela Indonesia Economic Forum 2019 di JW Marriott Hotel, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (20/11/2019).
Foto: Sandiaga Salahuddin Uno (Dok Tim Media Sandiaga Uno)
Jakarta, CNBC Indonesia - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerakan Indonesia Raya Sandiaga Salahuddin Uno merespons isu akan menjadi salah satu petinggi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). 

Ditemui di sela Indonesia Economic Forum 2019 di JW Marriott Hotel, Mega Kuningan, Jakarta, Rabu (20/11/2019), Sandi, sapaan akrab Sandiaga Uno, membantah apabila ada tawaran dari Menteri BUMN Erick Thohir menduduki salah satu posisi di perusahaan pelat merah.

"Nggak ada, tidak ada tawaran, tidak ada pembicaraan," ujarnya kepada wartawan.

Kendati demikian, Sandi tak membantah apabila selalu berkomunikasi dengan Erick. Hal itu dinilai Sandi sebagai sesuatu yang wajar mengingat mereka merupakan sahabat di masa kecil.

Eks calon wakil presiden 2019-2024 itu pun mengaku sudah memberikan sumbangan pemikiran kepada Erick. Apalagi BUMN merupakan salah satu komponen penting dalam pembangunan negara.

"Ini penting sekali nih karena tadi juga dibicarakan mengenai tingginya utang tingginya jumlah utang yang ada di sektor BUMN. Dan bagaimana kita membangun infrastruktur itu dalam konsep kemitraan, membawa talenta-talenta terbaik yang dimiliki oleh republik, yang dimiliki oleh Indonesia untuk bisa membangun BUMN ini bisa berdaya saing dan berkelas dunia," kata Sandi.

Lebih lanjut, Ia mengaku menyampaikan kepada Erick agar BUMN tidak berpolitik. Saran itu diberikan Sandi seiring statusnya sebagai kader Partai Gerindra.

"Saya sampaikan kepada Pak Erick agar BUMN ini akan sangat disorot karena stakeholder ini kan punya rakyat. Jadi jangan tentunya dia nanti harus pusing karena aspek politiknya mendominasi. BUMN ini harus dikelola oleh talenta-talenta terbaik yang dimiliki bangsa ini dan kita tidak kekurangan talenta kok," ujarnya.

"Dan saya bilang berkontribusi untuk pembangunan pemerintah itu tidak perlu harus menjabat menteri atau pejabat BUMN tapi di mana pun kita berada," lanjut Sandi yang juga pendiri OK OCE tersebut.



Sejak dilantik Jokowi pada 23 Oktober 2019, Erick terus melakukan gebrakan demi gebrakan. Salah satunya adalah memanggil sejumlah tokoh yang disinyalir akan ditempatkan sebagai petinggi perusahaan pelat merah.

Mereka antara lain mantan gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok alias BTP dan mantan pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi Chandra Hamzah. Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga memastikan masih akan ada sosok-sosok terbaik yang akan dipanggil oleh Erick.

Dalam keterangan pers Kementerian BUMN, kemarin, Erick mengatakan, untuk mengelola aset BUMN sebesar Rp 8.200 triliun, dibutuhkan team work yang kompak. Tim itu diisi oleh orang-orang yang bukan hanya cerdas, tapi juga memiliki akhlak yang baik.

"Saya akan berupaya sedemikian rupa agar mereka yang ada di dalam lingkungan BUMN, baik di kementerian maupun di unit usaha, adalah orang-orang dengan akhlak yang baik berarti memiliki integritas tinggi dan komitmen yang kuat," ujar Erick.

"Mereka yang sudah berkeringat dan masih mau berkeringat dan memiliki akhlak yang baik, juga memiliki kesempatan untuk berkontribusi bagi negeri ini, di sini. Yang penting, akhlaknya baik," lanjut Erick.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/dru) Next Article Peringatan Sandiaga untuk Erick Thohir: Waspada Utang BUMN!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular