
Gawat, Utang Luar Negeri BUMN Makin Melejit!
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
15 November 2019 11:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) merilis data Statistik Utang Luar Negeri Indonesia. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia tumbuh 10,3% secara tahunan (yoy), sementara ULN BUMN terutama BUMN Perbankan dan Non-Lembaga Keuangan tumbuh lebih tinggi.
Mengutip BI, ULN Indonesia pada akhir triwulan III-2019 tercatat sebesar US$ 395,6 miliar, terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral) US$ 197,1 miliar, serta ULN swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 198,5 miliar.
ULN Indonesia tersebut tumbuh 10,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta.
Namun walau ULN Swasta melambat ternyata utang BUMN melesat drastis. Sebagai contoh utang Bank BUMN pada September tahun lalu tercatat US$ 5,82 miliar. Namun jumlahnya naik 20,4% menjadi US$ 7,01 miliar.
Pertumbuhan utang bank BUMN melebihi pertumbuhan utang bank total dan bank swasta lainnya yang masing-masing hanya tumbuh 5,62% dan 2,38% (yoy).
Utang BUMN non-lembaga keuangan (LK) juga tumbuh signifikan di atas pertumbuhan utang swasta non-bank. Posisi utang BUMN non-bank pada September tahun ini mencapai US$ 39,88 miliar atau meningkat 50,02% dibanding posisi yang sama tahun lalu yang hanya US$ 25,86 miliar.
Utang BUMN non-lembaga keuangan tersebut melampaui utang swasta non-LK secara keseluruhan yang hanya tumbuh 11,43% (yoy) dan utang swasta lain non-BUMN yang tumbuh minimalis 2,15%.
Namun, untuk posisi utang lembaga keuangan non-bank (LKBB), utang BUMN tumbuh 4,4% di bawah pertumbuhan utang LKBB sebesar 11,5% dan LKBB lainnya yang tumbuh hingga 15,6%.
Artinya, pertumbuhan utang tahun ini didongkrak oleh ULN pemerintah dan ULN swasta BUMN.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ya Ampun, Utang Luar Negeri BUMN Menggunung Sampai Rp 874 T
Mengutip BI, ULN Indonesia pada akhir triwulan III-2019 tercatat sebesar US$ 395,6 miliar, terdiri dari ULN publik (pemerintah dan bank sentral) US$ 197,1 miliar, serta ULN swasta (termasuk BUMN) sebesar US$ 198,5 miliar.
ULN Indonesia tersebut tumbuh 10,3% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya yang dipengaruhi oleh meningkatnya pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan ULN swasta.
Pertumbuhan utang bank BUMN melebihi pertumbuhan utang bank total dan bank swasta lainnya yang masing-masing hanya tumbuh 5,62% dan 2,38% (yoy).
Utang BUMN non-lembaga keuangan (LK) juga tumbuh signifikan di atas pertumbuhan utang swasta non-bank. Posisi utang BUMN non-bank pada September tahun ini mencapai US$ 39,88 miliar atau meningkat 50,02% dibanding posisi yang sama tahun lalu yang hanya US$ 25,86 miliar.
Utang BUMN non-lembaga keuangan tersebut melampaui utang swasta non-LK secara keseluruhan yang hanya tumbuh 11,43% (yoy) dan utang swasta lain non-BUMN yang tumbuh minimalis 2,15%.
Namun, untuk posisi utang lembaga keuangan non-bank (LKBB), utang BUMN tumbuh 4,4% di bawah pertumbuhan utang LKBB sebesar 11,5% dan LKBB lainnya yang tumbuh hingga 15,6%.
Artinya, pertumbuhan utang tahun ini didongkrak oleh ULN pemerintah dan ULN swasta BUMN.
TIM RISET CNBC INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ya Ampun, Utang Luar Negeri BUMN Menggunung Sampai Rp 874 T
Most Popular