
Tok! DPR Setuju Anggaran Pengeluaran Operasional BI Rp11,45 T
Efrem Siregar, CNBC Indonesia
14 November 2019 20:31

Jakarta, CNBC Indonesia - Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia menyetujui Rancangan Anggaran Tahunan Bank Indonesia (RATBI) dalam rapat kerja Komisi XI DPR RI dan BI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (14/11/2019).
Adapun perinciannya, rencana anggaran pengeluaran operasional BI 2020 disetujui sebesar Rp 11,454 triliun atau naik 15,66% dibanding ATBI 2019. Sementara rencana anggaran penerimaan BI 2020 disetujui sebesar Rp 33,155 triliun atau naik 22,12% dari ATBI 2019.
Anggaran gaji pegawai BI mengalami kenaikan sebesar Rp 210 miliar dibanding 2019. Tahun depan, anggaran gaji pegawai BI sebesar Rp 3,755 triliun dari sebelumnya Rp 3,540 Triliun.
"Setuju ya, panja penerimaan dan panja pengeluaran ATBI 2020," ujar Ketua Komisi XI Dito Ganintudo yang memimpin rapat.
Gubernur BI Perry Warjiyo yang hadir dalam rapat menyampaikan ucapan terima kasih atas disetujuinya RATBI 2020. Ia mengatakan masukan dan pandangan DPR RI dalam rapat adalah keseriusan dan ketulusan untuk bermitra dengan BI.
"Kita tidak hanya melaksanakan tugas tetapi juga bersama-sama memajukan ekonomi kita," kata Perry.
Sebelumnya, BI menyampaikan proyeksi ATBI 2020 untuk pos pengeluaran mencapai Rp 11,14 triliun atau naik 12,56% dibandingkan pada ATBI 2019 yang mencapai Rp 9,9 triliun. Lalu, pos penerimaan mencapai Rp 31,99 triliun atau naik 17% dari ATBI 2019 yang sebesar Rp 27,15 triliun.
Namun, setelah melalui rapat panja bersama BI pada 12-13 November, terjadi penyesuaian. Untuk pos pengeluaran operasional naik 15,66% dari ATBI 2019. Sementara untuk pos penerimaan operasional naik 22,12% dari ATBI 2019 sebagaimana yang telah disetujui dalam rapat kerja.
Berikut perinciannya:
1. Gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp 3,755 triliun
2. Manajemen SDM sebesar Rp 2,947 triliun
3. Logistik Rp 1,411 triliun
4. Penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 1,29 triliun
5. Program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM sebesar Rp 808 miliar
6. Pajak sebesar Rp 961 miliar
7. Cadangan anggaran sebesar Rp 279 miliar.
Sementara untuk pos penerimaan yang disetujui sebesar Rp 33,155 triliun dengan perincian sebagai berikut:
1. Hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 33,048 triliun
2. Operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 23 miliar
3. Penerimaan administrasi sebesar Rp 84 miliar.
(miq/miq) Next Article Bukan Cuma 6, Ada 4 Uang Lagi Bakal Tak Laku Ditukar
Adapun perinciannya, rencana anggaran pengeluaran operasional BI 2020 disetujui sebesar Rp 11,454 triliun atau naik 15,66% dibanding ATBI 2019. Sementara rencana anggaran penerimaan BI 2020 disetujui sebesar Rp 33,155 triliun atau naik 22,12% dari ATBI 2019.
Anggaran gaji pegawai BI mengalami kenaikan sebesar Rp 210 miliar dibanding 2019. Tahun depan, anggaran gaji pegawai BI sebesar Rp 3,755 triliun dari sebelumnya Rp 3,540 Triliun.
Gubernur BI Perry Warjiyo yang hadir dalam rapat menyampaikan ucapan terima kasih atas disetujuinya RATBI 2020. Ia mengatakan masukan dan pandangan DPR RI dalam rapat adalah keseriusan dan ketulusan untuk bermitra dengan BI.
"Kita tidak hanya melaksanakan tugas tetapi juga bersama-sama memajukan ekonomi kita," kata Perry.
Sebelumnya, BI menyampaikan proyeksi ATBI 2020 untuk pos pengeluaran mencapai Rp 11,14 triliun atau naik 12,56% dibandingkan pada ATBI 2019 yang mencapai Rp 9,9 triliun. Lalu, pos penerimaan mencapai Rp 31,99 triliun atau naik 17% dari ATBI 2019 yang sebesar Rp 27,15 triliun.
Namun, setelah melalui rapat panja bersama BI pada 12-13 November, terjadi penyesuaian. Untuk pos pengeluaran operasional naik 15,66% dari ATBI 2019. Sementara untuk pos penerimaan operasional naik 22,12% dari ATBI 2019 sebagaimana yang telah disetujui dalam rapat kerja.
Berikut perinciannya:
1. Gaji dan penghasilan lainnya sebesar Rp 3,755 triliun
2. Manajemen SDM sebesar Rp 2,947 triliun
3. Logistik Rp 1,411 triliun
4. Penyelenggaraan operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 1,29 triliun
5. Program sosial BI dan pemberdayaan sektor riil dan UMKM sebesar Rp 808 miliar
6. Pajak sebesar Rp 961 miliar
7. Cadangan anggaran sebesar Rp 279 miliar.
Sementara untuk pos penerimaan yang disetujui sebesar Rp 33,155 triliun dengan perincian sebagai berikut:
1. Hasil pengelolaan aset valas sebesar Rp 33,048 triliun
2. Operasional kegiatan pendukung sebesar Rp 23 miliar
3. Penerimaan administrasi sebesar Rp 84 miliar.
(miq/miq) Next Article Bukan Cuma 6, Ada 4 Uang Lagi Bakal Tak Laku Ditukar
Most Popular