RI Impor 268 Ton Cangkul, Setara 1,5 Kali Lapangan GBK lho!
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 November 2019 15:39
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) dongkol dengan fakta bahwa Indonesia masih impor alat pertanian cangkul. Padahal produk itu bisa dibuat di dalam negeri.
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-Agustus 2019, impor cangkul/garpu cangkul mencapai US$ 93.155 atau setara dengan Rp 1,30 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dengan volume 210.575 Kg atau 210 ton.
Sedangkan data terbaru BPS, impor cangkul sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 101.690 dengan total berat 268,2 ton, alias tak ada kenaikan yang signifikan. Besarannya sebesar Rp 1,42 miliar.
Untuk memberikan gambaran sebesar apa cangkul impor yang masuk ke Indonesia dalam kurun waktu 9 bulan, Tim Riset CNBC Indonesia telah menghitung berapa kira-kira kontainer yang bisa dipakai untuk membawa cangkul tersebut?
Dengan asumsi panjang masing-masing cangkul 23 cm dan lebar 17 cm, lalu ketebalannya 0,2 cm, maka volume per satuan cangkul adalah 78,2 cm2.
Bila bobot setiap 1 cangkul 1 Kg, maka dengan jumlah impor 268,2 ton maka ada 268.200 buah cangkul yang masuk. Total volume cangkul mencapai 20.973.240 cm3, bila konversi ke m3, maka jumlahnya mencapai 21 m3.
Untuk volume kontainer yang ada saat ini, ukuran 20 feet (kaki) mencapai 33 m3, maka hanya dibutuhkan 0,6 kontainer, atau kurang dari satu kontainer.
Bagaimana kalau dikonversi dengan luas lapangan bola? Seperti Gelora Bung Karno (GBK) misalnya?
Berdasarkan hitungan, jika cangkul tersebut dijajarkan maka luasnya bisa mencapai 1,5x Gelora Bung Karno (GBK).
Hitungannya begini, dengan asumsi yang sama panjang masing-masing cangkul 23 cm dan lebar 17 cm, maka luasnya akan mencapai 10.487 m2 atau 1,04 hektare dari 268.200 buah cangkul.
Dengan panjang lapangan bola GBK 105 meter dan lebar 68 meter total luasnya 7.140 m2. Setelah dikonversi ke luas cangkul yang dijejarkan, maka setara kurang lebih 1,5 kali luas lapangan sepakbola GBK.
(hoi/hoi) Next Article Ini Lho Harga Cangkul Impor yang Disentil Jokowi
Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat Januari-Agustus 2019, impor cangkul/garpu cangkul mencapai US$ 93.155 atau setara dengan Rp 1,30 miliar (asumsi kurs Rp 14.000/US$), dengan volume 210.575 Kg atau 210 ton.
Sedangkan data terbaru BPS, impor cangkul sepanjang Januari-September 2019 senilai US$ 101.690 dengan total berat 268,2 ton, alias tak ada kenaikan yang signifikan. Besarannya sebesar Rp 1,42 miliar.
Dengan asumsi panjang masing-masing cangkul 23 cm dan lebar 17 cm, lalu ketebalannya 0,2 cm, maka volume per satuan cangkul adalah 78,2 cm2.
Bila bobot setiap 1 cangkul 1 Kg, maka dengan jumlah impor 268,2 ton maka ada 268.200 buah cangkul yang masuk. Total volume cangkul mencapai 20.973.240 cm3, bila konversi ke m3, maka jumlahnya mencapai 21 m3.
Untuk volume kontainer yang ada saat ini, ukuran 20 feet (kaki) mencapai 33 m3, maka hanya dibutuhkan 0,6 kontainer, atau kurang dari satu kontainer.
Bagaimana kalau dikonversi dengan luas lapangan bola? Seperti Gelora Bung Karno (GBK) misalnya?
Berdasarkan hitungan, jika cangkul tersebut dijajarkan maka luasnya bisa mencapai 1,5x Gelora Bung Karno (GBK).
Hitungannya begini, dengan asumsi yang sama panjang masing-masing cangkul 23 cm dan lebar 17 cm, maka luasnya akan mencapai 10.487 m2 atau 1,04 hektare dari 268.200 buah cangkul.
Dengan panjang lapangan bola GBK 105 meter dan lebar 68 meter total luasnya 7.140 m2. Setelah dikonversi ke luas cangkul yang dijejarkan, maka setara kurang lebih 1,5 kali luas lapangan sepakbola GBK.
(hoi/hoi) Next Article Ini Lho Harga Cangkul Impor yang Disentil Jokowi
Most Popular