KPU Lapor Hasil Pelaksanaan Pemilu 2019 ke Jokowi
Muhammad Choirul, CNBC Indonesia
11 November 2019 10:34
Jakarta, CNBC Indonesia - Segenap pimpinan Komisi Pemilihan Umum (KPU) menyambangi Istana Merdeka, Senin (11/11/2019). Mereka melaporkan sejumlah hal kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Ketua KPU Arif Budiman menyebut, laporan ini secara spesifik meliput 3 hal. Pertama terkait pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Kedua terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2020. Ketiga terkait dengan tata kelola kelembagaan.
"Untuk pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 sebagaimana kami cantumkan dalam seluruh tahapan yang kami laporkan dalam laporan yang kami berikan, ada beberapa hal pokok saja yg akan kami sampaikan," ungkap Arif Budiman.
Catatan penting tersebut menurutnya penting diketahui publik, yakni terkait kandidat perempuan. Dikatakan, sejak tahun 2004 sampai 2019 jumlah kandidat perempuan meningkat.
"Meningkat sebagaimana amanah UU untuk keterwakilan perempuan. Kemudian jumlah yang terpilih juga mengalami peningkatan. DPR dan DPD pada 2014 terpilih 131, pada 2019 terpilih 162," urainya.
Kemudian partisipasi pemilih juga mengalami peningkatan. Ia menyebut, pada Pemilu 1998 sampai 2009, terjadi tren penurunan partisipasi pemilih.
"Pemilu 2014 naik tapi dengan angka yang sangat kecil, pemilih 2019 naik cukup signifikan dari 75% menjadi 82%. Jadi mengalami kenaikan 7%, dan ini melebihi target nasional 77,5%," pungkasnya.
(dru) Next Article Sah! DKPP Pecat Ketua KPU Arief Budiman dari Jabatannya
Ketua KPU Arif Budiman menyebut, laporan ini secara spesifik meliput 3 hal. Pertama terkait pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019. Kedua terkait pelaksanaan pemilihan kepala daerah serentak 2020. Ketiga terkait dengan tata kelola kelembagaan.
"Untuk pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 sebagaimana kami cantumkan dalam seluruh tahapan yang kami laporkan dalam laporan yang kami berikan, ada beberapa hal pokok saja yg akan kami sampaikan," ungkap Arif Budiman.
 Foto: Jokowi di Istana Negara (CNBC Indonesia/Muhammad Choirul) |
Catatan penting tersebut menurutnya penting diketahui publik, yakni terkait kandidat perempuan. Dikatakan, sejak tahun 2004 sampai 2019 jumlah kandidat perempuan meningkat.
"Meningkat sebagaimana amanah UU untuk keterwakilan perempuan. Kemudian jumlah yang terpilih juga mengalami peningkatan. DPR dan DPD pada 2014 terpilih 131, pada 2019 terpilih 162," urainya.
Kemudian partisipasi pemilih juga mengalami peningkatan. Ia menyebut, pada Pemilu 1998 sampai 2009, terjadi tren penurunan partisipasi pemilih.
"Pemilu 2014 naik tapi dengan angka yang sangat kecil, pemilih 2019 naik cukup signifikan dari 75% menjadi 82%. Jadi mengalami kenaikan 7%, dan ini melebihi target nasional 77,5%," pungkasnya.
(dru) Next Article Sah! DKPP Pecat Ketua KPU Arief Budiman dari Jabatannya
Most Popular