
Secercah Harapan di Sektor Properti: Harga Naik-Bunga Turun
Tirta Citradi, CNBC Indonesia
11 November 2019 10:56

Jakarta, CNBC Indonesia - Bank Indonesia (BI) pagi ini merilis hasil survei harga properti residensial pada kuartal III-2019. Hasil survei menunjukkan bahwa pertumbuhan harga properti residensial masih tumbuh terbatas.
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III berada di 210,33 atau tumbuh terbatas secara kuartalan (qtq) sebesar 0,55% maupun tahunan 1,8% (yoy). BI memperkirakan IHPR akan sedikit melambat menjadi 0,45% (qtq) pada kuartal IV-2019.
Di tengah pertumbuhan harga yang terbatas, penjualan properti residensial pada kuartal III-2019 mengalami kenaikan sebsar 16,18% (qtq) lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -15,9% (qtq).
Kenaikan penjualan harga properti residensial terutama didorong oleh kenaikan penjualan rumah tipe kecil dan besar sedangkan penjualan rumah tipe menengah masih mengalami kontraksi.
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial pengembang masih ditopang oleh kemampuan finansial perusahaan, tercermin dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 60,44%.
Sementara untuk pembelian properti residensial oleh konsumen, mayoritas (76,02%) menggunakan fasilitasKPR dari perbankan.Proporsinya naik jika dibandingkan dengan kuartal II-2019 yang hanya 74,32%.
BI juga mencatat rata-rata suku bunga KPR bank juga mengalami penurunan pada September dibandingkan dengan bulan Juni tahun ini kecuali suku bunga KPR Bank Asing dan Bank Campuran yang justru naik.
Rata-rata suku bunga KPR Bank Persero turun dari 9,64% pada Juni menjadi 9,6% pada September. Senada dengan hal itu, rata-rata suku bunga KPR Bank Swasta Nasional juga turun dari 9,19% menjadi 9,12% pada periode yang sama.
Rata-rata suku bunga KPR BPD juga turun dari 11,86% menjadi 11,6%. Namun rata-rata suku bunga KPR Bank Asing dan Campuran mengalami kenaikan dari 7.05% menjadi 7,24%. Secara total rata-rata suku bunga KPR bank turun dari 9,43% pada Juni 2019 menjadi 9,34% pada September 2019.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ada Kabar Baik & Buruk Soal Harga & Penjualan Rumah, Apa Ya?
Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada kuartal III berada di 210,33 atau tumbuh terbatas secara kuartalan (qtq) sebesar 0,55% maupun tahunan 1,8% (yoy). BI memperkirakan IHPR akan sedikit melambat menjadi 0,45% (qtq) pada kuartal IV-2019.
![]() |
Di tengah pertumbuhan harga yang terbatas, penjualan properti residensial pada kuartal III-2019 mengalami kenaikan sebsar 16,18% (qtq) lebih tinggi dari kuartal sebelumnya yang mengalami kontraksi sebesar -15,9% (qtq).
![]() |
Hasil survei juga menunjukkan bahwa pembiayaan pembangunan properti residensial pengembang masih ditopang oleh kemampuan finansial perusahaan, tercermin dari porsi penggunaan dana internal developer yang mencapai 60,44%.
![]() |
Sementara untuk pembelian properti residensial oleh konsumen, mayoritas (76,02%) menggunakan fasilitasKPR dari perbankan.Proporsinya naik jika dibandingkan dengan kuartal II-2019 yang hanya 74,32%.
![]() |
BI juga mencatat rata-rata suku bunga KPR bank juga mengalami penurunan pada September dibandingkan dengan bulan Juni tahun ini kecuali suku bunga KPR Bank Asing dan Bank Campuran yang justru naik.
Rata-rata suku bunga KPR Bank Persero turun dari 9,64% pada Juni menjadi 9,6% pada September. Senada dengan hal itu, rata-rata suku bunga KPR Bank Swasta Nasional juga turun dari 9,19% menjadi 9,12% pada periode yang sama.
![]() |
Rata-rata suku bunga KPR BPD juga turun dari 11,86% menjadi 11,6%. Namun rata-rata suku bunga KPR Bank Asing dan Campuran mengalami kenaikan dari 7.05% menjadi 7,24%. Secara total rata-rata suku bunga KPR bank turun dari 9,43% pada Juni 2019 menjadi 9,34% pada September 2019.
TIM RISET CNBCÂ INDONESIA
(twg/twg) Next Article Ada Kabar Baik & Buruk Soal Harga & Penjualan Rumah, Apa Ya?
Most Popular