
OJK: Inklusi Keuangan di RI Tembus 76,19%
Rahajeng Kusumo Hastuti, CNBC Indonesia
08 November 2019 14:55

Jakarta, CNBC Indonesia- Dalam tiga tahun terakhir Indeks literasi keuangan dan inklusi keuangan 2019 meningkat cukup pesat. Berdasarkan Survey Nasional Literasi Keuangan (SNLIK) ketiga yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menunjukkan indeks literasi keuangan mencapai 38,03% dan indeks inklusi keuangan 76,19%.
Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan angka tersebut meningkat dibandingkan hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.
Dengan begitu, dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan pemahaman keuangan masyarakat sebesar 8,33%, dan serta peningkatan akses terhadap produk dan inklusi keuangan 8,39%.
"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat," kata Tirta dalam siaran resminya, Jumat (8/11/2019).
Berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41% dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60%, sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 34,53% dan 68,49%.
Survei OJK 2019 ini dilakukan oleh 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota dan kabupaten, dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan dan perdesaan.
Survei ini juga menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama pada 2016. Indeks literasi keuangan terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan.
Hasil survei menunjukkan bahwa berdasarkan gender indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94% dan 77,24%, relatif lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 36,13% dan 75,15%.
"OJK akan menggunakan hasil survei literasi keuangan 2019 ini untuk penyempurnaan strategi pengembangan literasi keuangan nasional yang lebih efektif dan tepat sasaran," kata Tirta.
(dob/dob) Next Article Indeks Literasi Keuangan Indonesia Naik, Ini Maknanya
Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen Tirta Segara mengatakan angka tersebut meningkat dibandingkan hasil survei OJK 2016 yaitu indeks literasi keuangan 29,7% dan indeks inklusi keuangan 67,8%.
Dengan begitu, dalam 3 tahun terakhir terjadi peningkatan pemahaman keuangan masyarakat sebesar 8,33%, dan serta peningkatan akses terhadap produk dan inklusi keuangan 8,39%.
"Peningkatan tersebut merupakan hasil kerja keras bersama antara Pemerintah, OJK, Kementerian/lembaga terkait, Industri Jasa Keuangan dan berbagai pihak lain, yang terus berusaha secara berkesinambungan meningkatkan literasi dan inklusi keuangan di masyarakat," kata Tirta dalam siaran resminya, Jumat (8/11/2019).
Berdasarkan strata wilayah, untuk perkotaan indeks literasi keuangan mencapai 41,41% dan inklusi keuangan masyarakat perkotaan sebesar 83,60%, sementara indeks literasi dan inklusi keuangan masyarakat perdesaan adalah 34,53% dan 68,49%.
Survei OJK 2019 ini dilakukan oleh 12.773 responden di 34 provinsi dan 67 kota dan kabupaten, dengan mempertimbangkan gender dan strata wilayah perkotaan dan perdesaan.
Survei ini juga menggunakan metode, parameter dan indikator yang sama pada 2016. Indeks literasi keuangan terdiri dari parameter pengetahuan, keterampilan, keyakinan, sikap dan perilaku, sementara indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan.
Hasil survei menunjukkan bahwa berdasarkan gender indeks literasi dan inklusi keuangan laki-laki sebesar 39,94% dan 77,24%, relatif lebih tinggi dibanding perempuan sebesar 36,13% dan 75,15%.
"OJK akan menggunakan hasil survei literasi keuangan 2019 ini untuk penyempurnaan strategi pengembangan literasi keuangan nasional yang lebih efektif dan tepat sasaran," kata Tirta.
(dob/dob) Next Article Indeks Literasi Keuangan Indonesia Naik, Ini Maknanya
Most Popular