
Sri Mulyani Sebut Serapan Anggaran PUPR Paling Rendah
Cantika Adinda Putri, CNBC Indonesia
04 November 2019 17:53

Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani mengungkapkan serapan anggaran Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) yang masih rendah di bawah 50%. Padahal PUPR salah satu kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar pada 2019.
Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2019 mendapat alokasi Rp 102,2 triliun triliun. Sri Mulyani mengungkapkan penyerapan anggaran PUPR sampai pada 30 September 2019 baru terserap 48,5%.
"Dari sisi jumlah penyerapan hingga akhir September, PUPR yang memiliki anggaran terbesar masih belum menyelesaikan 50% dari anggarannya," ujar Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (4/11/2019).
Sri Mulyani bilang Kementerian PUPR serapan anggarannya paling rendah dari kementerian dengan anggaran terbesar.
"Penyerapan 10 K/L dengan pagu terbesar itu rata-rata penyerapan K/L terbilang cukup tinggi. Kecuali PUPR, karena ada multi years dan pembangunan infrastruktur yang nggak harus selesai tahun ini. Rata-rata penyerapan 10 K/L sebesar 65% sampai dengan September 2019," kata Sri Mulyani melanjutkan.
Begitu juga dengan Kementerian Pertahanan, kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar pada tahun anggaran 2019 ini baru menyerap 66,4% dari anggaran yang didapat sebesar Rp 106,06 triliun.
Sementara Kepolisian RI, yang juga mendapatkan dana terbesar mencapai Rp 76,9 triliun, per 30 September baru menyerap anggarannya sebesar 76,8%.
Kementerian Sosial merupakan kementerian yang sudah menyerap anggarannya hingga 83,3% dari anggaran yang didapatkan pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp 59,34 triliun.
"Penyerapan Kemensos ini didorong karena telah melakukan penyaluran PKH [Program Keluarga Harapan]," ujar Sri Mulyani.
(hoi/hoi) Next Article Januari APBN Sudah Defisit Rp36 T, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Kementerian PUPR pada tahun anggaran 2019 mendapat alokasi Rp 102,2 triliun triliun. Sri Mulyani mengungkapkan penyerapan anggaran PUPR sampai pada 30 September 2019 baru terserap 48,5%.
"Dari sisi jumlah penyerapan hingga akhir September, PUPR yang memiliki anggaran terbesar masih belum menyelesaikan 50% dari anggarannya," ujar Sri Mulyani saat melakukan rapat kerja dengan Komisi XI DPR, Senin (4/11/2019).
Sri Mulyani bilang Kementerian PUPR serapan anggarannya paling rendah dari kementerian dengan anggaran terbesar.
"Penyerapan 10 K/L dengan pagu terbesar itu rata-rata penyerapan K/L terbilang cukup tinggi. Kecuali PUPR, karena ada multi years dan pembangunan infrastruktur yang nggak harus selesai tahun ini. Rata-rata penyerapan 10 K/L sebesar 65% sampai dengan September 2019," kata Sri Mulyani melanjutkan.
Begitu juga dengan Kementerian Pertahanan, kementerian yang mendapatkan anggaran terbesar pada tahun anggaran 2019 ini baru menyerap 66,4% dari anggaran yang didapat sebesar Rp 106,06 triliun.
Sementara Kepolisian RI, yang juga mendapatkan dana terbesar mencapai Rp 76,9 triliun, per 30 September baru menyerap anggarannya sebesar 76,8%.
Kementerian Sosial merupakan kementerian yang sudah menyerap anggarannya hingga 83,3% dari anggaran yang didapatkan pada tahun anggaran 2019 sebesar Rp 59,34 triliun.
"Penyerapan Kemensos ini didorong karena telah melakukan penyaluran PKH [Program Keluarga Harapan]," ujar Sri Mulyani.
(hoi/hoi) Next Article Januari APBN Sudah Defisit Rp36 T, Ini Penjelasan Sri Mulyani
Most Popular