
Jokowi Tegaskan Sikap RI Soal Rakhine di ASEAN
Anisatul Umah, CNBC Indonesia
03 November 2019 15:05

Jakarta, CNBC Indonesia - Perdamaian di Rakhine State menjadi isu yang disampaikan Presiden Joko Widodo saat mengahadiri sesi Pleno KTT ke-35 ASEAN yang digelar di Impact Exhibition and Convention Center, Bangkok, Thailand, Sabtu, (2/11/2019). Presiden berharap dengan mengangkat isu ini situasi di Rakhine State dapat mengalami kemajuan yang berarti.
"Saya yakin kita semua mengharapkan agar situasi di Rakhine State dapat segera kembali normal," paparnya kepada para pemimpin negara-negara ASEAN.
Para pemimpin ASEAN juga sepakat untuk berkontribusi dalam mendukung upaya tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pandangan bagi penyelesaian isu kawasan yang disampaikan di antaranya : Pertama, Presiden Jokowi memandang perlu diteruskannya dialog dengan para perwakilan pengungsi yang saat ini berada di Cox's Bazaar.
"Karena dengan dialog dan komunikasi maka akan muncul trust. Dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat," kata Retno.
Kedua, Indonesia sepakat mendukung usulan untuk mendirikan satuan tugas ad-hoc di Sekretariat ASEAN yang fokus memantau pelaksanaan rekomendasi tim Preliminary Needs Assessment (PNA). Indonesia siap berkontribusi agar satuan tugas ad-hoc bisa segera terbentuk dan bekerja.
"Para pemimpin ASEAN sudah menyepakati akan dilakukan pendirian ad-hoc task force di Sekretariat ASEAN," imbuhnya.
Ketiga, Indonesia mengharapkan agar prioritas proyek dan kegiatan-kegiatan sebagai implementasi rekomendasi PNA yang telah disepakati dalam " 2nd Technical Working Group" antara ASEAN dan Myanmar bulan Oktober lalu, dapat segera dijalankan.
"Untuk mendorong implementasi prioritas proyek dan kegiatan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia juga siap memberikan konstribusi," tandas Retno
(hoi/hoi) Next Article Resmikan Sekretariat Baru, Jokowi Beri Peringatan untuk ASEAN
"Saya yakin kita semua mengharapkan agar situasi di Rakhine State dapat segera kembali normal," paparnya kepada para pemimpin negara-negara ASEAN.
Para pemimpin ASEAN juga sepakat untuk berkontribusi dalam mendukung upaya tersebut. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan pandangan bagi penyelesaian isu kawasan yang disampaikan di antaranya : Pertama, Presiden Jokowi memandang perlu diteruskannya dialog dengan para perwakilan pengungsi yang saat ini berada di Cox's Bazaar.
"Karena dengan dialog dan komunikasi maka akan muncul trust. Dan trust ini akan sangat besar artinya bagi persiapan repatriasi yang sukarela, aman, dan bermartabat," kata Retno.
Kedua, Indonesia sepakat mendukung usulan untuk mendirikan satuan tugas ad-hoc di Sekretariat ASEAN yang fokus memantau pelaksanaan rekomendasi tim Preliminary Needs Assessment (PNA). Indonesia siap berkontribusi agar satuan tugas ad-hoc bisa segera terbentuk dan bekerja.
"Para pemimpin ASEAN sudah menyepakati akan dilakukan pendirian ad-hoc task force di Sekretariat ASEAN," imbuhnya.
Ketiga, Indonesia mengharapkan agar prioritas proyek dan kegiatan-kegiatan sebagai implementasi rekomendasi PNA yang telah disepakati dalam " 2nd Technical Working Group" antara ASEAN dan Myanmar bulan Oktober lalu, dapat segera dijalankan.
"Untuk mendorong implementasi prioritas proyek dan kegiatan, Presiden Jokowi mengatakan, Indonesia juga siap memberikan konstribusi," tandas Retno
(hoi/hoi) Next Article Resmikan Sekretariat Baru, Jokowi Beri Peringatan untuk ASEAN
Most Popular