AS & Jepang 'Resesi' Seks karena Ekonomi, RI Bagaimana?

Dwi Ayuningtyas, CNBC Indonesia
03 November 2019 13:56
Sektor Informal Mendominasi
Foto: Lagi, Bank Dunia Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Turun (CNBC Indonesia TV)
Lebih lanjut, andai kata pasar tenaga kerja mampu menyerap angkatan produktif, tetapi latar belakang pendidikan dan keahlian yang dimiliki akan menentukan seberapa besar kontribusinya untuk pertumbuhan ekonomi.

Jumlah tenaga kerja yang diserap oleh sektor informal juga lebih besar. Data BPS mencatat, dari 100% lapangan kerja di Indonesia per Februari 2019, sebanyak 57,27% disumbang oleh sektor informal.



Untuk diketahui, yang membedakan lapangan kerja formal dan informal adalah terkait dengan pembayaran pajak ke pemerintah. Tenaga kerja formal merupakan tenaga kerja yang membayarkan pajak kepada pemerintah. Biasanya, tenaga kerja formal merupakan seorang profesional seperti guru, dosen, dokter, wartawan, dan Aparatur Sipil Negara (ASN).

Sementara itu, tenaga kerja informal merupakan tenaga kerja yang tidak membayarkan pajak kepada pemerintah, walaupun sejatinya penghasilannya masuk ke dalam kategori yang dikenakan pajak penghasilan (PPh).

Tenaga kerja informal biasanya diasosiasikan dengan tenaga kerja yang banyak mengandalkan kekuatan fisik (blue collar) seperti Pedagang Kaki Lima (PKL), kuli bangunan, dan tukang ojek.

Struktur pasar tenaga kerja Indonesia yang didominasi oleh tenaga kerja informal jelas berbahaya. Pasalnya, penerimaan negara akan menjadi seret lantaran kebanyakan tenaga kerja tidak membayar PPh. Padahal, PPh merupakan tulang punggung pemerintah untuk membiayai pembangunan.

Porsi jumlah tenaga kerja informal yang lebih mendominasi salah satunya disebabkan sebagian besar angkatan kerja hanya memiliki tingkat pendidikan Sekolah Dasar (SD) atau lebih rendah.

Foto: Dwi Ayuningtyas


Melihat kondisi di atas, tampaknya pemerintah belum mempersiapkan dengan matang bonus demografi yang dimiliki Indonesia, sehingga benefit tersebut belum dapat berguna untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Ibu Pertiwi.

TIM RISET CNBC INDONESIA

(dwa/tas)

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular