
Jokowi Sebut 'Mas Nadiem' Minta Waktu 100 Hari, Mau Apa Ya?
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
01 November 2019 19:07

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali membeberkan alasan utamanya memilih Nadiem Makarim sebagai nakhoda baru Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
Jokowi, yang memanggil Nadiem Makarim dengan sebutan 'Mas Menteri' ini merasa yakin sosok bekas pendiri Go-Jek itu adalah jawaban yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ini adalah sebuah cara, sehingga kecepatan perubahan betul-betul bisa kita antisipasi. Siapa yang bisa mengelola seperti itu? Ya yang bisa menguasai teknologi. Siapa yang terbukti menguasai seperti itu? Ya beliau itu [Nadiem Makarim]."
"[Nadiem Makarim] sudah membuktikan. Bisa gak dari situ di bawa ke dunia pendidikan? Ini yang mau kita buktikan," jelas Jokowi saat berbincang dengan media di Istana Merdeka, kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat (1/11/2019).
Meski demikian, Jokowi mengakui bahwa Nadiem Makarim telah meminta untuk diberikan waktu lebih untuk beradaptasi dalam upaya mewujudkan visi misi kepala negara, maksimal 100 hari kerja.
"Beliau sampaikan ke saya, bisa pak. Tapi berikan waktu ke saya. Saya beri waktu boleh. Kita lihat. [...] Nanti beliau berbicara secara jelas setelah betul-betul lapangannya dilihat dan dikuasai," kata Jokowi.
"Mas menteri minta beri waktu saya 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu. Bapak ibu yakin gak? dari apa yang disampaikan mas menteri ke saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu," kata Jokowi menirukan ucapan Nadiem kepadanya.
Jokowi tak memungkiri bahwa keputusannya memilih Nadiem sebagai nahkoda otoritas pendidikan dipertanyakan sejumlah kalangan. Apalagi, rekam jejak Nadiem selama ini berbanding terbalik dengan posisi yang ia tempati saat ini.
"Bukan dari dunia pendidikan, bukan juga guru besar pendidikan, tidak memiliki background pendidikan, tapi sekali lagi kita ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu cepat," jelasnya.
"Oleh sebab itu diperlukan orang yang bisa merespon cepat perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton. Gak akan bisa kita melompat," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Bos Gojek Nadiem Makarim ke Istana, Jadi Menteri Digital?
Jokowi, yang memanggil Nadiem Makarim dengan sebutan 'Mas Menteri' ini merasa yakin sosok bekas pendiri Go-Jek itu adalah jawaban yang tepat untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia.
"Ini adalah sebuah cara, sehingga kecepatan perubahan betul-betul bisa kita antisipasi. Siapa yang bisa mengelola seperti itu? Ya yang bisa menguasai teknologi. Siapa yang terbukti menguasai seperti itu? Ya beliau itu [Nadiem Makarim]."
![]() |
Meski demikian, Jokowi mengakui bahwa Nadiem Makarim telah meminta untuk diberikan waktu lebih untuk beradaptasi dalam upaya mewujudkan visi misi kepala negara, maksimal 100 hari kerja.
"Beliau sampaikan ke saya, bisa pak. Tapi berikan waktu ke saya. Saya beri waktu boleh. Kita lihat. [...] Nanti beliau berbicara secara jelas setelah betul-betul lapangannya dilihat dan dikuasai," kata Jokowi.
"Mas menteri minta beri waktu saya 100 hari untuk menyiapkan dan merancang itu. Bapak ibu yakin gak? dari apa yang disampaikan mas menteri ke saya, saya meyakini beliau bisa melakukan itu," kata Jokowi menirukan ucapan Nadiem kepadanya.
![]() |
Jokowi tak memungkiri bahwa keputusannya memilih Nadiem sebagai nahkoda otoritas pendidikan dipertanyakan sejumlah kalangan. Apalagi, rekam jejak Nadiem selama ini berbanding terbalik dengan posisi yang ia tempati saat ini.
"Bukan dari dunia pendidikan, bukan juga guru besar pendidikan, tidak memiliki background pendidikan, tapi sekali lagi kita ingin melakukan sebuah pendekatan yang berbeda karena dunia berubah begitu cepat," jelasnya.
"Oleh sebab itu diperlukan orang yang bisa merespon cepat perubahan itu. Tidak rutinitas, monoton. Gak akan bisa kita melompat," tegas Jokowi.
(dru) Next Article Bos Gojek Nadiem Makarim ke Istana, Jadi Menteri Digital?
Most Popular