Diduga Likuefaksi, Kementerian ESDM Cek Langsung ke Kaltara

Anisatul Umah, CNBC Indonesia
31 October 2019 18:54
Kementerian (ESDM) mengirimkan dua orang Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi pergerakan tanah yang terjadi di Tanah Tidung, Kaltara.
Foto: CNBC Indonesia/Muhammad Luthfi Rahman
Jakarta, CNBC Indonesia - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengirimkan dua orang Inspektur Tambang untuk melakukan investigasi pergerakan tanah yang terjadi di Tanah Tidung, Kalimantan Utara (Kaltara). Investigasi dilakukan bersama dengan tim ESDM Kaltara.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi mengatakan berdasarkan laporan yang didapat, pergerakan tanah terjadi pada 29 Oktober 2019 pukul 08.15 WITA.



"Menurut keterangan yang didapat dari Direktorat Teknik dan Lingkungan Mineral dan Batubara memang terjadi gerakan tanah di Perusahaan yang merupakan Penanaman Modal Dalam Negeri atau (PMDN)," ungkapnya di Kementerian ESDM, Kamis, (31/10/2019).

Lebih lanjut dirinya mengatakan lokasi kejadian berada di akses jalan tambang dari disposal menuju pit 9 Utara. Tidak ada korban jiwa yang ditimbulkan akibat kejadian ini. Hanya ada enam unit alat barat yang tertimbun.

"Yakni tiga excavator, satu Dozer, satu ADT, satu LV, sehingga total ada enam alat tertimbun. Tambangnya batubara, PT Pipit Mutiara Jaya ini Rencana Kegiatan dan Anggaran Biaya (RKAB)nya 1,8 juta ton per tahun," imbuhnya.



Sebelumnya telah beredar video yang menggambarkan pergerakan tanah. Dalam video tersebut nampak beberapa alat kerja tambang tertimbun tanah. Belum dipastikan apakah pergerakan tanah ini likuefaksi, meski pergerakannya mirip.

[Gambas:Video CNBC]



(dob/dob) Next Article Libatkan Pemuda, Kementerian ESDM Relaunching Patriot Energi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular