Soal 737 Max 8, Garuda: Boeing Belum Bicara Kerugian Airline

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
31 October 2019 13:25
Garuda mengaku belum ada komunikasi dari Boeing soal kerugian maskapai terkait grounded Boeing 737 Max 8.
Foto: Garuda Indonesia's Boeing 737 Max 8 (REUTERS/Willy Kurniawan)
Jakarta, CNBC Indonesia - Saat ini, grounded terhadap pesawat Boeing 737 Max 8 masih berlaku. Pihak pabrikan Boeing.Co belum membuka komunikasi dengan airline mengenai ganti rugi atas tak beroperasinya pesawat tersebut.

Demikian disampaikan Direktur Teknik PT Garuda Indonesia Persero Tbk Iwan Joeniarto. Saat ini, Garuda Indonesia punya 1 pesawat jenis Boeing 737 Max 8.

Ia menegaskan perawatan terhadap Boeing 737 Max 8 tetap dijalankan. "Namanya kalau kita grounded pesawat, kita lakukan prolonged inspection," ungkapnya ketika ditemui di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (31/10/2019).

Dia menjelaskan, prolonged inspection merupakan perawatan rutin yang dilakukan berkala. Rentang inspeksi bervariasi, bisa tiap satu bulan hingga tiga bulan sekali.



Tiap inspeksi, teknisi di bengkel pesawat biasanya bakal melalukan cleansing atau pembersihan mesin hingga penambahan minyak. Semua itu tentu ada biayanya.

"Kita hitung, akan kita sampaikan ke Boeing. Sedang kita hitung," urainya.

Hanya saja, lagi-lagi dia bilang bahwa Boeing belum membuka komunikasi terkait hal ini.

Selain masih harus menanggung biaya perawatan, Garuda juga kehilangan potensi pendapatan akibat 1 unit pesawatnya dikandangkan. Sejak kali pertama dilarang terbang, sampai saat ini usia grounded tersebut memasuki 8 bulan.

"Boeing sendiri posisinya sibuk menangani [MAX 8]. Jadi belum sempat menangani airlines. Kalau kita pasti klaim kerugian yang diakibatkan. Tapi Boeing sedang sibuk. Dia belum mengarah pembicaraan dengan airlines," katanya.

Di sisi lain, belum ada pernyataan resmi dari pihak Boeing mengenai hal ini. Yang jelas, CEO Boeing, Dennis Muilenburg, akhirnya mengakui bahwa produsen pesawat itu telah membuat kesalahan terkait dua kecelakaan pesawat jenis 737 MAX 8. Kecelakaan ini melibatkan Lion Air PK LQP di Indonesia dan Ethiopian Airlines 302 yang menewaskan 346 penumpang.

Menurut Reuters, berdasarkan testimoni tertulis yang beredar ke publik pada Senin awal pekan ini, Muilenburg mengakui bahwa Boeing telah membuat kesalahan yang menyebabkan tewasnya 346 orang itu.

"Kami telah belajar dan masih belajar dari kecelakaan ini, Tuan Ketua (parlemen). Kami tahu kami melakukan kesalahan dan memiliki beberapa kesalahan," demikian isi testimoni CEO Boeing itu, yang akan disampaikan Muilenburg kepada Komite Perdagangan Senat AS.

"Kami juga tahu kami bisa dan harus melakukan yang lebih baik".
(hoi/hoi) Next Article Nih Titik Retak Boeing 737NG yang Bikin Pesawat Bisa Bahaya

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular