Soal APBD, Anies Sindir PSI: Orang Baru Kesempatan Atraksi

Donald Banjarnahor, CNBC Indonesia
31 October 2019 12:43
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sedang getol menyoroti rencana anggaran di Jakarta.
Foto: Anies Baswedan (Rengga Sancaya/detikcom)
Jakarta, CNBC Indonesia- Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyindir Partai Solidaritas Indonesia (PSI) yang sedang getol menyoroti rencana anggaran di Jakarta.

Anies mengaku telah mengoreksi anggaran yang bermasalah secara internal. Dia mengaku sudah lebih dahulu menyisir anggaran itu dan menyampaikan ke anak buahnya pekan lalu, tepatnya pada 23 Oktober 2019. Acara Anies pada hari itu sendiri tertutup dan videonya lalu baru diunggah di akun Youtube Pemprov DKI pada 29 Oktober 2019.

Dia memilih untuk mengoreksi anggaran itu secara internal. Dia mengaku sudah lebih dahulu bicara ke jajarannya sebelum PSI mulai menyoroti anggaran-anggaran tersebut.

"Sebelum mereka (PSI) ngomong, saya sudah ngomong. Saya sudah bicara di dalam. Saya sudah bicara sebelumnya dan kita review. Bedanya, saya tidak manggung. Bagi orang-orang baru, manggung. Ini adalah kesempatan beratraksi," kata Anies di Balai Kota DKI, seperti dikutip dari detikcom, Rabu (30/10/2019).


"Saya mau memperbaiki sistem, bukan mencari perhatian," sambungnya.

Dia mengatakan ada tiga pilihan bagi seseorang berbicara yaitu untuk menyelesaikan masalah, memperumit masalah atau mengaktualisasi diri. Anies memilih yang pertama.

"Itu tiga pilihan itu kalau bicara. Nah saya bicara untuk menyelesaikan masalah. Karena itu saya panggil, saya koreksi satu per satu," ungkap Anies.

Sebelumnya, jagat dunia maya dihebohkan oleh beberapa pos dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Jakarta 2019. Salah satunya adalah mata anggaran Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem merek Aica Aibon.

Anggaran sebesar itu dibongkar oleh Anggota Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta William Aditya Sarana. Dalam akun twiter-nya, William merasa heran anggaran untuk lem Aibon bisa sampai miliaran rupiah.

"Ditemukan anggaran aneh pembelian lem aibon Rp 82 milliar lebih oleh Dinas Pendidikan. Ternyata Dinas Pendidikan menyuplai 2 kaleng lem Aibon per murid setiap bulannya. Buat apa?" cuit William.



Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta sebelumnya merespon anggaran sebesar Rp 82,8 miliar untuk pembelian lem Aibon diduga merupakan kesalahan ketik saat meng-input ke web APBD DKI. "Kami sedang cek ke semua komponen untuk diperbaiki," ucap Sekretaris Dinas Pendidikan DKI Jakarta Susi Nurhati, saat dihubungi terpisah.

[Gambas:Video CNBC]



(dob) Next Article Dikalahkan Kader PSI Dalam Gugatan Trotoar, Apa Kata Anies?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular