Jokowi Bicara 'Ring of Fire', Potensi Gempa di RI Selalu Ada

Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
29 October 2019 10:44
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung posko pengungsi pasca gempa di Universitas Darussalam
Foto: Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung posko pengungsi pasca gempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/10/2019). (Kris - Biro Pers Sekretariat Presiden)
Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) meninjau langsung posko pengungsi pasca gempa di Universitas Darussalam, Kecamatan Tulehu, Kabupaten Maluku Tengah, Selasa (29/10/2019).

Lokasi yang dikunjungi kepala negara merupakan tempat pengungsi penyintas gempa magnitudo 6,5 yang mengguncang wilayah Maluku pada 26 September 2019 lalu, seperti dikutip melalui keterangan resmi Sekretariat Kepresidenan.

Jokowi, saat memberikan sambutan di depan para pengungsi kembali mengingatkan bahwa Indonesia berada di kawasan cincin api, sehingga potensi gempa dan tsunami selalu ada di berbagai wilayah Indonesia.

Sejarah pernah mencatat gempa juga terjadi di beberapa wilayah, seperti Aceh, Padang, Bengkulu, Lampung, Banten, Yogyakarta, hingga beberapa tahun terakhir di Nusa Tenggara Barat, Palu dan Donggala, serta Maluku.
Jokowi Bicara 'Ring of Fire', Potensi Gempa Selalu AdaFoto: Kerusakan di Wilayah Liang, Ambon Karena Gempa (dok. BNPB)

"Kita memang tidak ingin, dan selalu memohon kepada Allah SWT agar kita selalu dihindarkan dari yang namanya gempa dan tsunami. Tetapi kalau memang Allah sudah berkehendak ya kita harus menerima dan siap," kata Jokowi

Menurut laporan yang diterima Jokowi, ada sekitar 12.137 unit rumah yang rusak akibat gempa Maluku. Rinciannya, 2.712 unit rumah rusak berat, 3.317 unit rumah rusak sedang, dan 6.108 unit rumah rusak ringan.

"Laporan tadi malam yang saya terima dari Pak Gubernur dan dari Pak Kepala BNPB ada kurang lebih 12 ribu lebih rumah yang rusak berat rumah, rusak ringan, rumah yang rusaknya sedang," jelasnya.

Jokowi menjelaskan, anggaran di Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan di BNPB telah dialokasikan untuk perbaikan rumah-rumah tersebut dan akan segera disalurkan setelah menjalani sejumlah prosedur.

"Kita juga sedikit menunggu agar gempanya itu reda, ya. Ini kalau malam saya dengar masih ada yang kecil-kecil, begitu ya? Gempa kecil-kecil. Semoga itu cepat hilang sehingga pembangunan rumah itu bisa dikerjakan oleh masyarakat,"

Adapun besaran bantuan yang diberikan pemerintah untuk perbaikan rumah warga pun bervariasi yaitu Rp 50 juta untuk rumah rusak berat, Rp 25 juta untuk rumah rusak sedang, dan Rp 10 juta untuk rumah rusak ringan.

"Kalau ditanya cukup atau tidak cukup, ini terserah bapak ibu semuanya. Yang penting, yang kita lihat seperti di NTB, di Palu, dengan anggaran yang ada, ini rumah saya lihat di NTB sudah hampir selesai dan juga bisa diselesaikan," katanya.

Jokowi juga meminta jajaran pemerintah di daerah seperti turut memantau dan mengawasi pelaksanaan alokasi anggaran tersebut. Terutama, mengingat anggaran tersebut akan langsung diberikan kepada masyarakat terdampak gempa.
(dru) Next Article Bertolak ke Sulbar Tinjau Gempa, Ini Agenda Lengkap Jokowi

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular