Cerita Jokowi Saat Meresmikan Jembatan Youtefa Papua

Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
29 October 2019 10:02
Jembatan Youtefa dulunya bernama Jembatan Holtekamp.
Jembatan Youtefa di Jayapura, Papua (dok Kementerian PUPR)
Jakarta, CNBC IndonesiaPresiden Joko Widodo (Jokowi) meresmikan Jembatan Youtefa, Senin (28/10/2019). Jembatan yang terletak di Kota Jayapura, Provinsi Papua, itu sebelumnya bernama Jembatan Holtekamp.

Usai meresmikan, Jokowi berharap Jembatan Youtefa bisa menjadi tonggak sejarah di Tanah Papua. Menurut kepala negara, jembatan ini bukan hanya simbol persatuan bangsa, tetapi juga simbol pentingnya sebuah kemajuan untuk membangun Tanah Papua.

"Tanah Papua harus maju, seperti daerah-daerah lain di Indonesia. Papua adalah surga kecil yang jatuh ke bumi. Itu adalah hal yang saya lihat setiap kali berkunjung ke Tanah Papua. Kalau tidak keliru hitung, saya sudah 13 kali hadir di Tanah Papua," kata Jokowi sebagaimana dikutip dari laman Sekretariat Negara, Selasa (29/10/2019).

Selama periode pertama, Jokowi telah berkeliling Indonesia, sampai ke pedalaman-pedalaman di wilayah Indonesia bagian timur. Dari situlah ia melihat adanya ketimpangan infrastruktur antara wilayah bagian barat, tengah, dan timur Indonesia.

Jika itu dibiarkan, dia menegaskan akan sulit menyatukan RI sebagai sebuah bangsa besar. Karenanya, Jokowi selalu mendorong pembangunan infrastruktur khususnya di wilayah Indonesia bagian timur untuk dipercepat.

"Dan tentu saja nanti pararel dengan pembangunan sumber daya manusia yang juga ingin kita kerjakan," ujarnya.

Jembatan Youtefa sendiri terdiri atas tiga bagian. Bagian pertama merupakan jalan akses sepanjang 9.950 meter, bagian kedua adalah jalan pendekat sepanjang 320 meter, dan bagian ketiga berupa jembatan pendekat sisi Holtekamp sepanjang 900 meter, dengan bentang utama jembatan sepanjang 433 meter.

Jembatan itu menjadi jembatan dengan tipe pelengkung baja terpanjang di Papua. Mengutip data Kemenkeu, Senin (28/10/2019), terungkap asal dana pembangunan jembatan yang terpanjang di Indonesia ini.

Jembatan yang terletak di Teluk Youtefa ini dibiayai atau bersumber modalnya dari dana SBSN/Sukuk Negara sebesar Rp 1,3 triliun dan dilengkapi dengan kontribusi dana APBD Provinsi Papua dan Kota Jayapura sebesar Rp500 miliar.

Pembiayaan dari SBSN dengan nilai Rp 1,3 triliun tersebut dilaksanakan dengan skema Multi Years Contract (MYC) mulai tahun anggaran 2015 sampai dengan 2019.

Cerita Jokowi Saat Meresmikan Jembatan Youtefa PapuaFoto: Jembatan Holtekamp di Papua (Dok. Kementerian PUPR)


Jembatan ini menghubungkan Holtekamp dengan Hamadi dengan panjang rentang jembatan 1.332 meter (732 meter jembatan dan 600 meter pile slab) dan Jalan Akses Jembatan sepanjang 9.950 meter, dengan lebar jalan 16 meter. Jembatan ini memiliki Tipe Jembatan Utama Pelengkung (Continous Steel Arch Bridge) dan Pondasi Jembatan Utama Bored Pile.

"Keberadaan Jembatan Holtekamp ini, telah mempersingkat waktu tempuh dari Kota Jayapura ke perbatasan Skouw (perbatasan dengan Papua Niugini) dari 2,5 jam menjadi 1 jam sehingga mendukung peningkatan mobilitas sumber daya ekonomi," tulis Kemenkeu.

Selain menjadi sarana perhubungan yang memberikan keuntungan logistik, jembatan ini juga ramai dijadikan obyek wisata oleh warga sekitar. Ini adalah salah satu bukti pemerataan pembangunan di Indonesia.

Pembangunan jembatan ini merupakan kolaborasi antara pemerintah pusat dalam hal ini Kementerian PUPR, Pemerintah Provinsi Papua, dan Pemerintah Kota Jayapura.

Kementerian PUPR berperan dalam pembangunan dan pemasangan bentang utama jembatan sepanjang 400 meter, konstruksi jembatan pendekat sisi Hamadi-Holtekamp sepanjang 93 meter (sisi Hamadi 33 meter, sisi Holtekamp 60 meter), dan Jalan Pendekat Jembatan sisi Hamadi-Holtekamp sepanjang 9950 meter.

Sementara itu Pemerintah Provinsi Papua berperan dalam pembangunan jembatan pendekat sisi holtekamp beserta pile slab sepanjang 840 meter. Sedangkan Pemerintah Kota Jayapura berkontribusi dalam pembangunan jalan pendekat sisi Hamadi sepanjang 320 meter.

Pelaksanaan pembangunan jembatan ini dilakukan oleh BUMN Karya, yaitu konsorsium kontraktor PT Pembangunan Perumahan, PT Hutama Karya, dan PT Nindya Karya.

Dua bentang tengah Jembatan Holtekamp ini dipabrikasi di PT PAL Indonesia di Surabaya, kemudian dikirim menggunakan kapal laut dengan menempuh perjalanan sejauh 3.200 kilometer dalam waktu 19 hari. Pemasangan bentang pertama dilakukan pada 21 Februari 2018 sedangkan bentang kedua dipasang pada 15 Maret 2018 dengan waktu pemasangan kurang lebih 6 jam.

[Gambas:Video CNBC]


(miq/miq) Next Article Diresmikan Jokowi, Jembatan Youtefa Jadi Solusi Bagi Jayapura

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular