Internasional

Tewasnya Bos ISIS Al-Baghdadi & Nafsu AS Caplok Minyak Suriah

Rehia Sebayang & Wangi Sinintya Mangkuto, CNBC Indonesia
29 October 2019 06:05
Nafsu AS ke Minyak Suriah
Foto: Reuters
Dalam konferensi pers, saat mengumumkan kematian pemimpin ISIS, Presiden AS Donald Trump mengaku tertarik untuk membuat kesepakatan dengan ExxonMobil atau perusahaan energi lain guna memanfaatkan cadangan minyak Suriah.

"Apa yang ingin saya lakukan, mungkin, adalah membuat kesepakatan dengan ExxonMobil atau salah satu perusahaan besar kami, untuk masuk ke sana dan melakukannya dengan benar... dan menyebarkan kekayaan," katanya, sebagaimana dilansir dari CNBC Internasional.

Bahkan Presiden Trump telah mengidentifikasi minyak Suriah sebagai prioritas keamanan nasional AS. Ia bahkan telah berkomitmen untuk mengerahkan pasukan untuk melindungi cadangan negara itu ketika ia menarik pasukan dari wilayah utara Suriah.

"Minyak itu sangat berharga, apapun alasannya," kata Trump.

"Ini memicu ISIS, nomor satu. Nomor dua, ini membantu orang-orang Kurdi, karena memang pada dasarnya diambil dari orang-orang Kurdi ... Dan, nomor tiga, itu bisa membantu kita, karena kita juga bisa mengambilnya,".

Senator AS Lindsey Graham dari South Carolina juga mendukung fokus Presiden Trump pada minyak Suriah. Pada saat seorang reporter mempertanyakan hak apa dan bagaimana hukum internasionalnya AS bisa mengambil minyak Suriah.

"Ini adalah sumber utama pendapatan untuk waktu yang lama bagi ISIS," kata Graham.

"Sekarang berada di tangan Pasukan Demokrat Suriah, yang merupakan Kurdi Arab, kebanyakan Kurdi, menjalin kemitraan dengan Amerika Serikat. Jadi, ini tidak melanggar hukum apa pun. Dalam pandangan saya, apa yang dilakukannya hanyalah akal sehat kebijakan luar negeri."

"Ini adalah win-win," lanjutnya. "SDF akan mendapatkan lebih banyak uang jika kita bisa memodernisasi ladang minyak,".

BERLANJUT KE HAL 3>>>

(sef/sef)
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular