
Kisah Tetty Paruntu: Diundang Jokowi, Tapi Gagal Jadi Menteri
Chandra Gian Asmara, CNBC Indonesia
22 October 2019 16:45

Jakarta, CNBC Indonesia - Drama kedatangan eks Bupati Minahasa Selatan Christiany Eugenia Paruntu di saat sejumlah calon menteri memenuhi undangan Presiden Joko Widodo (Jokowi) berlanjut.
Pihak Istana sebelumnya telah membantah bahwa kedatangan politisi Golkar itu ke Istana Kepresidenan untuk bertemu Jokowi. Tetty, ditegaskan, hanya bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto.
Namun, dikutip CNNIndonesia.com, Tetty Paruntu justru mengklaim mendapatkan undangan dari Jokowi menjadi salah satu tokoh yang disebut calon kabinet pemerintahan pada periode 5 tahun ke depan.
Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Fadjroel Rahman tak memungkiri bahwa memang benar pihak Istana menghubungi Tetty Paruntu untuk datang ke Istana Kepresidenan.
"Diakui memang diundang, disampaikan melalui WA [WhatsApp]," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Fadjroel tidak memungkri bahwa ada komunikasi antara Tetty Paruntu dengan anggota tim 7 yang dibentuk Jokowi, Pratikno, terkait isu pencalonan dirinya sebagai salah kandidat jajaran menteri Jokowi.
"Memang ada komunikasi yang sebelumnya sudah dilakukan, tetapi tidak hanya pak Pratikno, tetapi juga dengan pihak partai. Ada koordinasi dengan pihak partai. Kemudian ada informasi yang datang," ujar Fadjroel.
Namun, kata dia, Presiden memiliki pertimbangan sendiri yang pada akhirnya tidak memilih Tetty Paruntu sebagai jajaran kabinetnya. Salah satunya, karena yang bersangkutan pernah berurusan dengan kasus korupsi.
"Prinsip kehati-hatian terutama terkait dengan pemanggilan beliau [oleh KPK]. Presiden tetap menginginkan, siapa pun calon menteri yang terlibat di dalam kabinet yang kedua ini Insya Allah itu bersih dari masalah, sehingga tidak mengganggu Kabinet ini," tegasnya.
Sebagai informasi, Tetty Paruntu memang pernah diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan dan persidangan terkait kasus dugaan suap gratifikasi Anggota Komisi VI DPR RI Nonaktif Bowo Sidik Pangarso.
(miq/miq) Next Article Calon Menteri, Mahfud MD Hingga Nadiem Merapat ke Istana
Pihak Istana sebelumnya telah membantah bahwa kedatangan politisi Golkar itu ke Istana Kepresidenan untuk bertemu Jokowi. Tetty, ditegaskan, hanya bertemu dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartanto.
Namun, dikutip CNNIndonesia.com, Tetty Paruntu justru mengklaim mendapatkan undangan dari Jokowi menjadi salah satu tokoh yang disebut calon kabinet pemerintahan pada periode 5 tahun ke depan.
"Diakui memang diundang, disampaikan melalui WA [WhatsApp]," kata Fadjroel di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Fadjroel tidak memungkri bahwa ada komunikasi antara Tetty Paruntu dengan anggota tim 7 yang dibentuk Jokowi, Pratikno, terkait isu pencalonan dirinya sebagai salah kandidat jajaran menteri Jokowi.
"Memang ada komunikasi yang sebelumnya sudah dilakukan, tetapi tidak hanya pak Pratikno, tetapi juga dengan pihak partai. Ada koordinasi dengan pihak partai. Kemudian ada informasi yang datang," ujar Fadjroel.
Namun, kata dia, Presiden memiliki pertimbangan sendiri yang pada akhirnya tidak memilih Tetty Paruntu sebagai jajaran kabinetnya. Salah satunya, karena yang bersangkutan pernah berurusan dengan kasus korupsi.
"Prinsip kehati-hatian terutama terkait dengan pemanggilan beliau [oleh KPK]. Presiden tetap menginginkan, siapa pun calon menteri yang terlibat di dalam kabinet yang kedua ini Insya Allah itu bersih dari masalah, sehingga tidak mengganggu Kabinet ini," tegasnya.
Sebagai informasi, Tetty Paruntu memang pernah diperiksa sebagai saksi dalam penyidikan dan persidangan terkait kasus dugaan suap gratifikasi Anggota Komisi VI DPR RI Nonaktif Bowo Sidik Pangarso.
(miq/miq) Next Article Calon Menteri, Mahfud MD Hingga Nadiem Merapat ke Istana
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular