Kaisar Jepang Naruhito memulai upacara untuk secara resmi menyatakan penobatannya, Selasa (22/10/2019) dalam upacara penobatan bernama "Sokui no Rei" di Imperial Palace, Tokyo. (REUTERS/Issei Kato/Pool)
Kaisar Naruhito bersama istrinya, Permaisuri Masako, telah mengambil alih tahta dari bulan Mei setelah penurunan tahta ayahnya, Kaisar Akihito. Namun, kenaikan secara resmi Kaisar Naruhito baru dilakukan dengan ritual tradisi upacara penobatan. (REUTERS/Issei Kato/Pool)
Penobatan Kaisar Naruhito terjadi tidak lama setelah Jepang dilanda Topan Hagibis yang menewaskan hampir 80 orang. Parade perayaan dari upacara penobatan telah ditunda untuk menghormati para korban dan keluarga dari korban masyarakat Jepang. (REUTERS/Soe Zeya Tun)
Sokui no Rei atau Upacara Aksesi, melihat Kaisar Naruhito di dalam takhta Takamikura setinggi 6,5 meter. Kaisar Naruhito membacakan proklamasi formal, mengenakan jubah berwarna oranye tua yang hanya dikenakan oleh kaisar pada acara-acara khusus. (Kazuhiro Nogi/Pool via REUTERS)
Naruhito memulai upacara hari itu dengan melaporkan penobatannya kepada leluhur kekaisarannya di salah satu dari tiga tempat suci di halaman istana, mengenakan hiasan kepala hitam dan jubah putih murni dengan kereta panjang ditanggung oleh seorang pelayan. (REUTERS/Issei Kato/Pool)
Perdana Menteri Shinzo Abe menyampaikan pidato ucapan selamat, diikuti dengan teriakan "Banzai!" atau "hidup kaisar". Upacara penobatan ini juga dihadiri oleh berbagai anggota kerajaan dan pemimpin negara lain, seperti Pangeran Charles dan Presiden Brazil Jair Bolsonaro. (REUTERS/Issei Kato/Pool)