
Deg-degan! Kabinet 2.0 Mau Dirilis, Langsung Dilantik Jokowi?
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
21 October 2019 08:26

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Joko Widodo (Jokowi) berencana mengenalkan kabinet baru pada Senin pagi ini (21/10/2019) hari. Begitu janji Jokowi yang membuat publik masih harus menantikan misteri kabinet 2.0 terkuak.
"Besok [hari ini] kita akan kenalkan dahulu menteri-menteri. Nanti dikenalkan pagi," ungkap Jokowi di Istana Negara, Minggu (20/10/2019).
Meski demikian, bukan berarti usai pengenalan kabinet baru, prosesi pelantikan langsung dilaksanakan. Jokowi hanya memastikan, pelantikan dilakukan usai nama-nama pembantunya dirilis.
"Dikenalkan dulu. Kemudian dilantik. Ya kalau sudah dikenalkan pasti dilantik. [...] Bisa Senin, Selasa, atau Rabu," tegas Jokowi.
Menurutnya, akan ada perubahan nomenklatur dari kementerian. Jokowi meminta awak media untuk sabar menunggu sampai ada pengumuman resmi.
"Ada [perubahan nomenklatur]. Tapi yang sabar," terangnya.
Ia memberikan sinyal kuat bahwa menteri dari kalangan partai politik berjumlah sekitar 16 orang. Hal tersebut juga dikemukakan Jokowi sebelum berangkat ke gedung MPR untuk mengikuti prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
"Ya kurang lebih [menteri dari partai politik 16 orang]. Saya belum ngitung. Kurang lebih," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi tak merinci dari partai mana saja yang dipilih untuk mengisi posisi menteri, termasuk kalangan oposisi seperti Demokrat maupun Gerindra.
"Besok [hari ini] dilihat," ujarnya, sambil menegaskan bahwa penyusunan kabinet sudah rampung, tinggal diumumkan saja.
Terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, menyebut akan banyak perubahan di nomenklatur kali ini.
"Ada beberapa nomenklatur seperti nomenklatur ada lembaga dan badan," ungkap Ngabalin saat dijumpai di gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2019).
Ia memberi tahu, porsi wakil menteri kemungkinan lebih banyak. Alasannya, karena ada beberapa kementerian dan lembaga dalam kerja teknis harus dilakukan oleh wakil menteri.
"Periode kedua ini akan lebih komplit, presiden sangat konsen terhadap masukan," jelasnya.
Hanya saja, ia tak membuka soal jumlah wakil menteri yang akan bertambah. Mengenai unsur yang lebih komplit, Ngabalin menjelaskan termasuk di dalamnya unsur-unsur partai politik pendukung.
"Dalam sistem presidensial menjadi bagian yang tidak terpisahkan, cuma memang presiden mengharapkan tingkat kompetensi yang menduduki pos-pos itu adalah mereka yang punya kemampuan, dan yang terpenting itu punya keberanian untuk sampaikan ke publik apa yang sudah dikerjakan."
Ngabalin menegaskan, bukan artinya unsur parpol akan lebih banyak ketimbang profesional. Unsur-unsur yang dipilih adalah profesional dari kampus, politisi yang miliki latar keilmuan yang cukup, pengalaman, dan keberanian.
Nomenklatur, kata Ngabalin, pastinya diubah Jokowi berdasar sejumlah usulan dan masukan yang diterima kepadanya. "Saya percaya bahwa kabinet hari ini memenuhi unsur geopolitik termasuk kalangan kampus, profesional, milenial, sehingga periode ini lebih sempurna dan komplit."
Soal nama menteri, sejumlah isu-pun beredar. Dari sumber, CNBC Indonesia mendapatkan sejumlah nama dengan posisi jabatan menterinya.
Berikut jabatan menteri dan nama yang akan menjabat:
1. Menteri Pertahanan: Prabowo Subianto"Besok [hari ini] kita akan kenalkan dahulu menteri-menteri. Nanti dikenalkan pagi," ungkap Jokowi di Istana Negara, Minggu (20/10/2019).
Meski demikian, bukan berarti usai pengenalan kabinet baru, prosesi pelantikan langsung dilaksanakan. Jokowi hanya memastikan, pelantikan dilakukan usai nama-nama pembantunya dirilis.
"Dikenalkan dulu. Kemudian dilantik. Ya kalau sudah dikenalkan pasti dilantik. [...] Bisa Senin, Selasa, atau Rabu," tegas Jokowi.
Menurutnya, akan ada perubahan nomenklatur dari kementerian. Jokowi meminta awak media untuk sabar menunggu sampai ada pengumuman resmi.
"Ada [perubahan nomenklatur]. Tapi yang sabar," terangnya.
Ia memberikan sinyal kuat bahwa menteri dari kalangan partai politik berjumlah sekitar 16 orang. Hal tersebut juga dikemukakan Jokowi sebelum berangkat ke gedung MPR untuk mengikuti prosesi pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih.
"Ya kurang lebih [menteri dari partai politik 16 orang]. Saya belum ngitung. Kurang lebih," kata Jokowi.
Meski begitu, Jokowi tak merinci dari partai mana saja yang dipilih untuk mengisi posisi menteri, termasuk kalangan oposisi seperti Demokrat maupun Gerindra.
"Besok [hari ini] dilihat," ujarnya, sambil menegaskan bahwa penyusunan kabinet sudah rampung, tinggal diumumkan saja.
Terpisah, Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, menyebut akan banyak perubahan di nomenklatur kali ini.
"Ada beberapa nomenklatur seperti nomenklatur ada lembaga dan badan," ungkap Ngabalin saat dijumpai di gedung DPR/MPR, Minggu (20/10/2019).
Ia memberi tahu, porsi wakil menteri kemungkinan lebih banyak. Alasannya, karena ada beberapa kementerian dan lembaga dalam kerja teknis harus dilakukan oleh wakil menteri.
"Periode kedua ini akan lebih komplit, presiden sangat konsen terhadap masukan," jelasnya.
Hanya saja, ia tak membuka soal jumlah wakil menteri yang akan bertambah. Mengenai unsur yang lebih komplit, Ngabalin menjelaskan termasuk di dalamnya unsur-unsur partai politik pendukung.
"Dalam sistem presidensial menjadi bagian yang tidak terpisahkan, cuma memang presiden mengharapkan tingkat kompetensi yang menduduki pos-pos itu adalah mereka yang punya kemampuan, dan yang terpenting itu punya keberanian untuk sampaikan ke publik apa yang sudah dikerjakan."
Ngabalin menegaskan, bukan artinya unsur parpol akan lebih banyak ketimbang profesional. Unsur-unsur yang dipilih adalah profesional dari kampus, politisi yang miliki latar keilmuan yang cukup, pengalaman, dan keberanian.
Nomenklatur, kata Ngabalin, pastinya diubah Jokowi berdasar sejumlah usulan dan masukan yang diterima kepadanya. "Saya percaya bahwa kabinet hari ini memenuhi unsur geopolitik termasuk kalangan kampus, profesional, milenial, sehingga periode ini lebih sempurna dan komplit."
Soal nama menteri, sejumlah isu-pun beredar. Dari sumber, CNBC Indonesia mendapatkan sejumlah nama dengan posisi jabatan menterinya.
Berikut jabatan menteri dan nama yang akan menjabat:
2. Menteri Lingkungan Hidup: Victor Laiskodat
3. Menteri ESDM: Arifin Tasrif
4. Menteri BUMN: Erick Thohir
5. Menteri Perindustrian: M Luthfi
6. Menteri Riset, teknologi dan Pendidikan Tinggi : Heri Akhmadi
7. Menteri Dalam Negeri Moeldoko
8. Menteri Perhubungan: Budi Karya Sumadi
9. 9. Menteri Koordinar Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Indonesia (PMK): Muhajir Effendy
10. Menteri Agama: Fachrul Razi
11. Menpora: Bahlil Lahadalia
12. Menteri Ekonomi Digital: Nadiem Anwar Makarim
13. Menteri Pariwisata: Wisnutama
14. Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) : Cahyo Kumolo
15. Menteri Koordinator Perekonomian: Airlangga Hartarto
16. Menteri Keuangan: Sri Mulyani
17. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat: Basuki Hadimuljono
18. Menteri ATR & Kehutanan: Sofyan Djalil
(tas) Next Article Terungkap! Pemasok Kemeja Putih Para Calon Menteri Jokowi
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular