
Investor China Gelontorkan Rp 30 T Untuk Tol Trans Jawa
Muhammad Choirul Anwar, CNBC Indonesia
17 October 2019 11:47

Jakarta, CNBC Indonesia - Pembangunan segmen terakhir Tol Trans Jawa ruas Probolinggo-Banyuwangi dalam waktu dekat bisa terealisasi. Proyek tersebut akan mengandalkan pendanaan berupa utang dari China.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, membocorkan sudah ada penandatanganan Head of Agreement antara konsorsium BUMN RI dengan konsorsium Tiongkok. Angka yang diteken Rp 30 triliun.
"Minggu ini saya dengan Pak Menteri Bappenas menyaksikan penandatanganan dengan para konsorsium Tiongkok untuk segmen terakhir dari pada Tol Trans Jawa," kata Lembong di sela acara Trade Expo Indonesia, Kamis (17/10/2019) di ICE BSD, Tangerang.
Dia menjelaskan, selama ini pemerintah sudah menuntaskan Tol Trans Jawa dari Merak melalui Jakarta hingga Surabaya. Namun masih ada sisa segmen terakhir dari Probolinggo-Banyuwangi yang belum tersambung tol.
"Kalau kita lihat peta, Surabaya bukan atau belum merupakan titik paling timur dari pulau Jawa. Masih ada satu segmen lagi dari Surabaya sampai Banyuwangi. Kalau itu sudah lengkap, tersambung lah dari titik paling barat sampai paling timur Jawa," urainya.
Penandatanganan Head of Agreement ini sekaligus menandai satu langkah sebelum akhirnya proyek konstruksi tol tersebut diteken. Lembong menyebut, banyak manfaat yang diraih dari tersambungnya Tol Trans Jawa secara utuh dari barat ke timur.
"Ini pencapaian luar biasa. Kita bisa bayangkan dampak terhadap biaya logistik dari sentra-sentra produksi. Apakah industri, pertanian, produksi kerajinan dan penyedia jasa jasa, sentra pariwisata di sepanjang koridor barat ke timur pulau Jawa," pungkasnya.
(wed/wed) Next Article Tol dari Ujung Banten & Ujung Jatim Siap-Siap Nyambung 2022
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Thomas Lembong, membocorkan sudah ada penandatanganan Head of Agreement antara konsorsium BUMN RI dengan konsorsium Tiongkok. Angka yang diteken Rp 30 triliun.
"Minggu ini saya dengan Pak Menteri Bappenas menyaksikan penandatanganan dengan para konsorsium Tiongkok untuk segmen terakhir dari pada Tol Trans Jawa," kata Lembong di sela acara Trade Expo Indonesia, Kamis (17/10/2019) di ICE BSD, Tangerang.
"Kalau kita lihat peta, Surabaya bukan atau belum merupakan titik paling timur dari pulau Jawa. Masih ada satu segmen lagi dari Surabaya sampai Banyuwangi. Kalau itu sudah lengkap, tersambung lah dari titik paling barat sampai paling timur Jawa," urainya.
Penandatanganan Head of Agreement ini sekaligus menandai satu langkah sebelum akhirnya proyek konstruksi tol tersebut diteken. Lembong menyebut, banyak manfaat yang diraih dari tersambungnya Tol Trans Jawa secara utuh dari barat ke timur.
"Ini pencapaian luar biasa. Kita bisa bayangkan dampak terhadap biaya logistik dari sentra-sentra produksi. Apakah industri, pertanian, produksi kerajinan dan penyedia jasa jasa, sentra pariwisata di sepanjang koridor barat ke timur pulau Jawa," pungkasnya.
(wed/wed) Next Article Tol dari Ujung Banten & Ujung Jatim Siap-Siap Nyambung 2022
Most Popular